ACADEMY AWARDS 2011 WINNERS LIST

Tidak ada komentar

Akhirnya jajaran terbaik di dunia perfilman tahun 2011 diketahui juga. Oscar sudah mengumumkan nama-nama pemenangnya. Tidak terdapat banyak kejutan yang besar. Mungkin ada beberapa kejutan kecil seperti kemenangan "Alice in Wonderland" di "Best Art Direction" mengalahkan "The King's Speech". Lalu kemenangan "In a Better World" sebagai "Best Foreign Language Film" mengalahkan "Biutiful" yang menempatkan Javier Bardem di nominasi "Best Actor". Tapi sebenarnya itu tidak terlalu mengejutkan mengingat "In a Better World" juga sudah menang di Golden Globe yang lalu. Di kategori paling seru yaitu "Best Supporting Actress" Melissa Leo akhirnya berhasil melanjutkan kemenangannya di Golden Globe mengalahkan kandidat kuat lain termasuk Helena Bonham Carter yang menang BAFTA.

Dan tidak lupa ucapan selamat saya berikan pada "The King's Speech" yang berhasil menjadi film terbaik mengalahkan saingan terberatnya "The Social Network". "The King's Speech" bersama dengan "Inception" berhasil mendapat 4 penghargaan alias yang terbanyak. Disusul "The Social Network" dengan 3 piala. Tapi yang paling merana jelas "True Grit". Dari 10 nominasi yang didapat tidak ada satupun yang berbuah kemenangan. Berikut inilah daftar lengkap pemenangnya:

Tidak ada komentar :

Comment Page:

THE 31st ANNUAL RAZZIE AWARDS WINNERS LIST

Tidak ada komentar

Kekhawatiran terbesar saya untuk ajang Razzie tahun ini adalah jikalau "The Twilight Saga: Eclipse" menyapu bersih penghargaan yang ada. Bukan. Hal itu bukan karena saya adalah seorang Twi-Lovers. Saya juga bukan merupakan seorang Haters. Tapi keburukan film itu buat saya terlalu dibesar-besarkan karena memang banyak pihak yang membenci film itu bahkan sebelum filmnya rilis. Pada kenyataannya saya menganggap Eclipse masih jauh lebih baik daripada New Moon yang tahun lalu cukup banyak memenangkan Razzie (yang saya anggap memang pantas). Untungnya saat pemenang diumumkan, "The Last Airbender" yang akhirnya merajai ajang ini. Sebuah film yang buat saya memang yang terburuk tahun 2010 lalu. Film garapan M. Night Shyamalan itu menang di 5 kategori termasuk "Worst Picture" dan "Worst Director". Sedangkan gerombolan tante girang di "Sex and the City 2" menang di 3 kategori. "The Twilight Saga: Eclipse" beruntung hanya punya 1 pemenang yaitu Jackson Rathbone. Itupun karena dia juga bermain di "The Last Airbender". So, ini dia daftar lengkap pemenangnya:

Tidak ada komentar :

Comment Page:

THE TOURIST (2010)

Tidak ada komentar

Tanyakan pada orang-orang film apa yang paling mereka nanti di tahun 2010 lalu? Jawaban yang paling banyak keluar pastinya tidak jauh dari "Inception", "The Social Network", atau "Harry Potter and the Deathly Hallows: Part 1". Tapi coba berikan pertanyaan itu pada saya, dengan mantap saya akan menjawab "The Tourist" ! Apa pasal? Yang pertama jelas, aktor favorit saya Johnny Depp bermain disini. Dan lagi dia berkolaborasi dengan Angelina Jolie, salah satu aktris paling hot saat ini. Kolaborasi keduanya masih ditambah dengan adanya sutradara peraih Oscar, Florian Henckel Von Donnersmarck. Fakta bahwa film ini ber-setting di kota air Venice yang tentunya akan mengumbar keindahan pemandangan makin menambah daya tarik film ini. Saya berekspektasi sangat tinggi dan yakin film ini akan begitu bagusnya. Bahkan bayangan film ini masuk nominasi "Best Picture" Oscar dulu sempat membayangi kepala saya.

Ceritanya adalah remake dari film Prancis berjudul "Anthony Zimmer". Film ini bercerita tentang seorang wanita misterius bernama Elise (Jolie) yang kehidupannya diikuti oleh polisi. Ternyata polisi mengikuti Elise untuk menangkap mantan kekasih Elise, Alexander Pearce yang belakangan diketahui adalah buronan di 14 negara dikarenakan kasus pencurian uang. Pengejaran polisi mengikuti jejak Elise sampai pada sebuah kereta yang bertujuan ke Venice. Disana polisi mendapati Elise berinteraksi dengan seorang pria. Pria itu adalah Frank (Depp) seorang guru matematika yang sedang berlibur alias seorang turis disana.

Tidak ada komentar :

Comment Page:

LIFE AS WE KNOW IT (2010)

Tidak ada komentar

Coba lihat poster film ini diatas. Pasti semua sepakat itu poster yang lucu, menampilkan Josh Duhamel bertampilan layaknya bayi dan berpose seperti bayi disebelahnya. Bedanya sang bayi meminum dot susu, Duhamel meminum sebotol wine. Tapi pertanyaannya apakah isi filmnya bisa selucu posternya? Dari genre yang ditampilkan dan melihat duo pemeran utamanya jujur saya agak ragu. Sebelum disatukan di film ini, keduanya baru saja bermain di film yang juga mengusung genre komedi romantis di tahun 2010. Katherine Heigl bermain bersama Ashton Kutcher di "Killers" sedang Josh Duhamel disandingkan dengan Kristen Bell dalam "When in Rome". Kedua film itu punya satu persamaan bagi saya, yaitu "JELEK". Dua film itu termasuk film terburuk di 2010 bagi saya. Karena itu saat keduanya disandingkan di film bergenre serupa saya agak ragu akan kualitas film ini.

Eric Messer (Josh Duhamel) dan Holly Berenson (Katherine Heigl) adalah 2 orang yang saling tidak menyukai. Hal itu berawal dari tidak berjalan lancarnya kencan buta mereka dimana keduanya dipertemukan atas usulan sahabat mereka yang telah menikah Peter Novak (Hayes McArthur) dan Alison Novak (Christina Hendricks). Peter dan Alison sendiri sudah mempunyai bayi perempuan bernama Sophie (diperankan oleh Brooke, Brynn dan Alexis Cragett yang merupakan kembar tiga). Keluarga itu hidupa bahagia sampai suatu hari tragedi menimpa. Peter dan Alison meninggal dalam sebuah kecelakaan.

Tidak ada komentar :

Comment Page:

HALLOWEEN (1978)

1 komentar

Siapa tidak kenal trio pembunuh berantai yang dikenal dengan sebutan "The Holy Trinity"? Mereka adalah Jason Voorhees, Freddy Krueger dan Michael Myers. Nama yang disebut belakangan adalah yang paling pertama dikenal publik. Michael Myers lewat "Halloween" malah bisa dibilang sebagai standar dan awal kemunculan film-film slasher masa kini. Formula yang dipakai di film yang disutradarai John Carpenter itu kini menjadi pedoman para filmaker dalam membuat film slasher yang mana sekarang karena terlalu sering dipakai jadi terasa membosankan dan predictable. Tapi di masanya, formula yang dipakai di film ini sangat efektif membuat penonton ketakutan.

Pada malam halloween di Haddonfield tahun 1963, bocah berusia 6 tahun bernama Michael Myers (Will Sandin) membunuh kakak perempuannya dengan menggunakan pisau dapur. Michael kemudian dibawa ke rumah sakit jiwa dan disana dia dirawat oleh Dr. Sam Loomis (Donald Pleasence). Selamsa 8 tahun dia berusaha melakukan terapi dan pendekatan pada Michael, hingga akhirnya dia sadar Michael tidak bisa disembuhkan dan memang setan murni. Akhirnya dia memutuskan mengurung Michael. 7 tahun kemudian Dr. Loomis mendapati Michael berhasil kabur dan menurutnya Michael akan kembali ke Haddonfield tepat di malam Halloween. Perlahan teror dari Michael Myers kembali dimulai dan secara diam-diam mengikuti Laurie (Jamie Lee Curtis) dan kawan-kawannya

1 komentar :

Comment Page:

THE 1ST INDONESIAN MOVIE BLOGGERS CHOICE AWARDS: THE WINNERS

Tidak ada komentar

Akhirnya event awards yang diselanggarakan para movie bloggers seluruh Indonesia ini memunculkan nama pemenangnya. Awards ini dibagi dalam 2 kategori, yaitu "Film berbahasa asing" dan "Film Indonesia". Sedangkan pelaksanaannya ada 2 sesi. Yaitu yang pertama voters berasal dari para movie bloggers dimana para pemenang masuk kategori "JAWARA", sedangkan yang satunya adalah dari pilihan masyarakat umum se-Indonesia yang masuk kategori "TERSOHOR". Kalau para kritikus luar lebih memilih "The Social Network" atau "The King's Speech" sebagai peraih awards terbanyak, di IMBlog Awards ini ternyata "Inception" yang berjaya. Tidak lama-lama ini dia daftar lengkap pemenangnya:

Tidak ada komentar :

Comment Page:

THE GREEN HORNET (2011)

Tidak ada komentar

Tahun 2011 adalah tahun yang banyak diisi film-film superhero. Dan gempuran superhero sudah dimulai di bulan Januari oleh "The Green Hornet". Beda dengan film superhero lain yang mayoritas diangkat dari buku komik, Green Hornet justru diangkat dari drama radio pada tahun 1930. Pada tahun 60an sempat dibuat serial televisinya yang dibintangi oleh Bruce Lee. Dan versi layar lebarnya kali ini juga diisi oleh banyak bintang. Ada Seth Rogen, Christoph Waltz, Cameron Diaz, dan Jay Chou yang berperan sebagai Kato mengikuti jejak Bruce Lee. Cast yang meyakinkan dan ditambah sutradara Michel Gondry yang dulu pernah menelurkan "Eternal Sunshine of the Spotless Mind", film ini jelas sangat ditunggu.

Britt Reid (Rogen) adalah pemuda yang hobinya berpesta pora. Padahal sang ayah adalah pemilik perusahaan surat kabar yang begitu disegani. Sampai saat sang ayah meninggal, Britt diserahi tanggung jawab mengelola surat kabar tersebut. Jelas Britt kebingungan. Disaat itu Britt bertemu dengan salah satu pegawai ayahnya, Kato (Chou) yang ternyata berbakat dalam berbagai hal. Mulai dari membuat kopi, bela diri, menggambar, dan segal hal yang berurusan dengan mesin dan mobil. Muncul ide gila dari Britt untuk mengajal Kato "menggila" di malam hari. Kegiatan malam mereka itu nyatanya malah berubah menjadi pertarungan dengan penjahat jalanan.

Tidak ada komentar :

Comment Page:

AIRPLANE! (1980)

2 komentar

Harus diakui bahwa selera humor saya sangat jarang sejalan dengan para sineas Hollywood, khususnya kalau sudah menyangkut film yang menawarkan komedi absurd dan parodi. Akhir-akhir ini film parodi garing macam itu memang banyak dijumpai. "Vampire's Suck" adalah yang teranyar. Tapi khusus untuk film parodi jaman dulu sekitar tahun 80an beda cerita. Saya cukup terhibur dengan film parodi di jaman itu. Yang paling saya ingat tentunya "The Naked Gun"  yang dibintangi almarhum Leslie Nielsen. Dan kali ini saya berkesempatan menonton film serupa yang rilis tahun 1980 berjudul "Airplane!". Kalau "The Naked Gun" memparodikan film polisi, seperti judulnya "Airplane!" memparodikan film yang bersetting di pesawat, tepatnya film kecelakaan pesawat. Film ini juga dibintangi Leslie Nielsen.

Ted Striker (Robert Hays) adalah mantan pilot pesawat tempur di perang dunia II. Akibat kesalahan yang dia lakukan, anggotanya tewas. Ted sendiri mengalami trauma berkepanjangan. Hal yang membuat sang kekasih, Elaine (Julie Hagerty) yang bekerja sebagai pramugari meninggalkannya. Ted yang berusaha mendapatkan Elaine kembali nekat menaiki pesawat yang dinaiki Elaine menuju Chicago. Padahal Ted masih trauma dengan segala hal yang berurusan dengan pesawat. Parahnya lagi, akibat keracunan makanan pilot dan 2 co-pilot pesawat tersebut sakit dan pingsan. Akhirnya Ted harus melawan trauma yang dia alami untuk mendaratkan pesawat tersebut dengan selamat sambil berusaha mendapatkan Elaine kembali.

2 komentar :

Comment Page:

THE MECHANIC (2011)

Tidak ada komentar
Tidak salah rasanya saat Jason Statham diberikan porsi lebih daripada rekan-rekannya saat bermain di "The Expendables", bahkan bisa dibilang porsi dan daya tariknya melebihi Sylvester Stallone yang notabene adalah tokoh utamanya. Bisa dibilang itu bagaikan "kaderisasi" baginya. Karena diantara jajaran aktor laga generasi ini Statham adalah yang paling menonjol dan bisa dibilang terbaik. Dwayne Johnson sebenarnya punya kapasitas sayangnya dia terlalu banyak bermain di genre film keluarga yang ringan dan baru di 2010 kembali di film laga keras lewat "Faster". Jason Statham selain dikenal sebagai aktor yang melakukan aksi berbahayanya sendiri tanpa stuntman juga memiliki kharisma yang kuat. Bukannya terlihat sebagai aktor laga dengan kualitas akting dangkal tanpa sanggup berekspresi, Statham selalu bisa memunculkan karakter yang keren dengan ekspresi datarnya itu. Hal yang kembali dia lakukan di film terbarunya "The Mechanic".

Film yang merupakan remake dari film berjudul sama yang rilis tahun 1972 yang kala itu dibintangi Charles Bronson ini menceritakan tentang seorang pembunuh bayaran bernama Arthur Bishop (Statham). Tapi Arthur bukanlah seorang pembunuh bayaran biasa. Dia selalu bersih dalam melakukan tiap aksinya dan bisa membuat seolah-olah kematian sang korban bagaikan kecelakaan. Kehebatan Arthur dia dapatkan melalui sang mentor, Harry McKenna (Donald Sutherland). Sampai suatu hari tanpa diduga Arthur diharuskan membunuh sang mentor dikarenakan Harry telah mengkhianati perusahaan yang selalu menyewa jasa Arthur.

Tidak ada komentar :

Comment Page:

DUE DATE (2010)

Tidak ada komentar
Disutradarai oleh Todd Phillips yang sukses membuat saya terpingkal lewat "The Hangover" dan dibintangi oleh Robert Downey Jr. yang kemampuan aktingnya tidak diragukan lagi dan Zach Galifianakis yang juga membintangi "The Hangover", film ini jelas membuat banyak orang berekspektaisi tinggi. Saya sendiri membayangkan film ini sebagai film bromance yang lucu dan mampu membuat saya sakit perut dan penasaran dengan jalinan ceritanya sepanjang durasi layaknya "The Hangover"

Peter Highman (Robert Downey Jr.) sedang bersiap menuju Los Angeles dari Atlanta untuk menyambut kelahiran anak pertamanya. Sesampainya di airport, Peter mendapat sebuah insiden yang mempertemukannya dengan Ethan Tremblay (Zach Galifianakis) seorang aktor yang menyebut dirinya sebagai "Hollywood" karena mempunyai obsesi menjadi aktor besar. Ethan juga bertujuan ke Los Angeles. Bedanya, dia berada di Atlanta untuk pemakaman ayahnya. Yang aneh dari dia, dia membawa abu sang ayah untuk disebar di Grand Canyon.

Tidak ada komentar :

Comment Page:

SNOW WHITE AND THE SEVEN DWARFS (1937)

Tidak ada komentar

Film ini adalah pembuka dari perjalanan film animasi, karena ini adalah film animasi pertama yang pernah dibuat. Film ini juga merupakan film pertama yang diproduksi oleh Walt Disney. Jelas "Snow White and the Sevend Dwarfs" masuk dalam kategori legendaris. Ceritanya seperti yang sudah kita tahu adalah adaptasi dari dongeng fairy tale karangan Brothers Grimm. Menceritakan tentang seorang puteri cantik bernama Snow White yang hidup bersama ibu tirinya yang dikenal sebagai Queen. Sang ibu tiri merasa kecantikannya akan terlampaui suatu hari nanti oleh Snow White. Hal itu membuatnya mendandani Snow White dengan pakaian buruk dan menyuruhnya bekerja keras tiap hari.

Tidak ada komentar :

Comment Page:

CITIZEN KANE (1941)

4 komentar

Ini dia film yang seringkali dinobatkan sebagai film terbaik sepanjang masa. "Citizen Kane" dan "The Godfather" adalah 2 film yang saling bergantian mengisi list film terbaik sepanjang masa dari berbagai sumber dan versi. Menurut versi American Film Institute, "Citizen Kane" adalah film terbaik sepanjang masa mengalahkan "Casablanca" dan "The Godfather" yang berurutan di peringkat 2 dan 3. Film ini adalah debut penyuteradaraan dari seorang Orson Welles dimana film ini menerima 9 nominasi Oscar termasuk "Best Picture" dan "Best Actor" bagi Orson Welles.

Film dibuka dengan rentetan adegan yang berkesan seperti adegan dari film horror. Bagaimana tidak? Setting gelap dan terlihat kastil yang begitu seram layaknya rumah drakula, scoring yang tidak kalah mencekam lalu tiba-tiba berhenti bersamaan dengan lampu kamar yang mati mendadak. Lalu diperlihatkan mulut seorang pria yang berkata lemah, "Rosebud" itu yang diucapkan sebelum dia menghembuskan nafas terakhirnya. Orang itu adalah Charles Foster Kane (Orson Welles) seorang pemilik surat kabar di New York bernama Inquirer. Surat kabar yang dia miliki tersebut sangat sukses dan akhirnya mempunyai banyak cabang di penjuru Amerika. Hal yang membuatnya kaya raya sekaligus namanya dikenal luas.

4 komentar :

Comment Page:

PARANORMAL ACTIVITY 2 (2010)

1 komentar
Saya adalah termasuk dari sedikit orang yang punya pandangan berbeda tentang film "Paranormal Activity" yang begitu fenomenal di 2009 lalu. Bukan saya bilang film itu jelek. Eksekusi yang ditampilkan cukup bagus dan kreatif mengingat bujet super mini. Kengerian yang ada juga cukup seram dan mengejutkan. Tapi saya tetap menganggap film itu overrated. Dikatakan sebagai horror paling menakutkan dan yang terbaik dan berbagai macam puja puji setinggi langit, saya tidak merasa film itu sefenomenal yang dikatakan banyak orang. Tapi faktor promosi yang cerdas membuat film ini meledak di pasaran. Kali ini sekuelnya dibuat tentunya dengan bujet yang lebih besar pula, yaitu 200X bujet film pertamanya. Sutradara Oren Peli kini duduk sebagai produser, dan Tod Williams yang menjadi sutradara.

Seperti film pertamanya, kali ini kita akan melihat rekaman-rekaman cctv yang dipasang dirumah keluarga yang awalnya nampak bahagia namun perlahan mulai merasa ada gangguan. Keluarga itu adalah Kristi (Sprague Grayden) dan suaminya, Dan Rey (Brian Boland), Ali (Molly Ephraim) anak perempuan mereka, lalu Hunter, bayi laki-laki keluarga itu.Dan untuk kali ini ada tambahan tokoh anjing bernama Abby. Kristi sendiri adalah adik kandung dari Katie, tokoh utama di film "Paranormal Activity". Kehidupan mereka yang awalnya bahagia mulai berubah saat rumah mereka tiba-tiba menjadi sangat berantakan seperti ada orang yang baru menyusup. Untuk mengetahui tamu tak diundang itu sekaligus sebagai pengaman, Dan memasang beberapa kamera cctv dirumahnya. Kali ini kamera yang dipasang memang jauh lebih banyak dibanding prekuelnya yang hanya 1 kamera. Teror itu makin lama makin menjadi dan tambah menakutkan seiring berjalannya film. Kemudian kita akan tahu benang merah yang menghubungkan kejadian horor di film pertama dan film keduanya ini. Film ini cerdas dalam menghubungkan dengan cerita prekuelnya. Film ini bagaikan prekuel sekaligus sekuel dari film pertama. Karena cerita bermula dari 2 bulan sebelum kisah di "Paranormal Activity" dimulai, da diakhiri tepat pada hari ending film pertamanya. Bagi yang sudah menonton film pertamanya akan merasa kagum dengan bagaimana film ini mampu menghubung-hubungkan ceritanya.

1 komentar :

Comment Page:

DINNER FOR SCHMUCKS (2010)

Tidak ada komentar
Dari judul dan cast yang ada di film ini tentunya kita sudah bisa menebak akan seperti apa isi filmnya.Steve Carell berperan sebagai orang idiot? Saya tidak akan mengharapkan sebuah tontonan komedi yang "cerdas". Bagus tidaknya film ini akan saya lihat dari sanggup tidaknya kekonyolan yang pastinya akan banyak terjadi bisa menghibur saya dengan membuat tertawa lepas atau malah akan menjadi garing dan terlewat begitu saja.

Tim Conrad (Paul Rudd) adalah seorang pebisnis yang termasuk golongan lumayan berhasil tetapi belum mencapai puncak. Dia masih ingin menjadi lebih sukses lagi supaya kekasihnya, Julie (Stephanie Szostak) yang merupakan seorang kurator makin cinta dan mau menikahinya. Kesempatan datang saat seorang karyawan di perusahaan tempatnya bekerja dipecat. Posisi lowong itu menjadi incaran Tim. Diluar dugaan presentasi yang dilakukan oleh Tim mampu memukau banyak orang termasuk sang bos. Tim dijanjikan mendapat promosi dengan satu syarat, dia harus menghadiri acara makan malam spesial yang diselanggarakan dengan membawa seorang temannya yang bodoh dan idiot supaya bisa ditertawakan bersama. Karyawan yang temannya paling bodoh dan idiot akan mendapatkan promosi.
Ditengah kebingungannya, Tim secara tidak sengaja menabarak seorang pria bernama Barry (Steve Carell) yang menyeberang jalan tanpa melihat dikarenakan dia mencoba menyelamatkan tikus mati yang akan terlindas mobil Tim. Tim merasa inilah orang bodoh yang dia cari. Tim lalu menawari Barry ikut makan malam bersamanya. Semua berjalan lancar sampai Julie meninggalkan Tim karena Tim menerima ajakan makan malam untuk menertawakan orang lain yang Julie anggap sebagai hal yang amat buruk. Disisi lain Tim juga cemburu pada seorang seniman unik bernama Kieran (Jermaine Clement" yang menurut Tim mencoba merebut Julie darinya. Masalah Tim juga makin bertambah akibat kekonyolan yang diperbuat oleh Barry.

Segala hal klise terpampang jelas di film ini. Mulai dari segala masalah yang timbul akibat kekonyolan Barry yang terlihat kalau boleh dibilang terlalu dipaksa bodoh dan idiot supaya terlihat lucu. Lalu permasalahan dengan wanita yang tentunya sudah dapat ditebak berakhir happy ending. Lalu bagaimana sang tokoh utama akan sadar di akhir cerita tentang segala kesalahannya. Jalinan kisah ini dihadirkan di "Dinner For Schmucks".

Tapi untungnya film ini tidak terlalu "pasrah" menjadi klise. Kalau mau lebih teliti sebenarnya film ini disisipi beberapa hal yang sanggup dipetik sebagai pelajaran. Yang paling mudah dilihat tentu saja "Jangan menilai orang dari kelemahannya saja" dan "Jangan pernah berhenti mengejar mimpi". Tapi ada satu lagi, yaitu "Siapa sebenarnya yang idiot?" Apakah orang dikategorikan idiot jika dia berperilaku konyol dan bodoh atau jika dia terlalu berpikiran sempit dan kurang pikir panjang?" Sayangnya semua itu tertutup oleh kekonyolan berlebih film ini.

Saya paham filmnya mencoba konyol. Dan saya akui Steve Carell sanggup menghidupkan karakter idiot. Tapi alangkah baiknya kalau segi logika agak diperhatikan. Padahal film ini sudah dibuka dengan sangat baik dan unik dengan menampilkan diorama yang dibuat dari tikus yang sudah mati. Tapi kemudian film ini berjalan biasa saja dengan menampilkan lelucon konyol yang kurang berhasil membuat saya tertawa. Mungkin lelucon tentang Nelson Mandela menjadi salah satu yang paling lucu. Dan segala tingkah laku dan kejadian tidak logis yang dipaksa konyol adalah yang paling mengganggu. Khususnya penyelesaian saat tokoh Tim mulai sadar akan kesalahannya yang terlalu dipaksakan. Tapi untungnya tidak semuanya berjalan garing dan masih sanggup membuat bibir saya setidaknya beberapa kali tersenyum walaupun hanya senyum simpul. Di luar dugaan film ini tidak terlalu dangkal tapi sayangnya kekonyolan berlebihan masih sangat mengganggu

Tidak ada komentar :

Comment Page:

THE WIZARD OF OZ (1939)

2 komentar

Seberapa banyak film yang mampu menjadi klasik dan ikonik dalam banyak aspek? Mulai dari cerita, visualisasi, karakter, bahkan sampai lagu yang ada didalamnya menjadi klasik dan sangat legend. Sangat sedikit dan "The Wizard of Oz" adalah satu dari sedikit film yang masuk kategori itu. Saya ingat betul saat masih kecil menonton versi kartun dari film yang diadaptasi dari novel berjudul "The Wonderful Wizard of Oz" yang terbit tahun 1900. Saya yang waktu itu masih kecil dan belum bisa terlalu menerima esensi sebuah cerita saja tetap merasa kagum dengan konklusi yang dihadirkan film tersebut. Dan sekarang akhirnya saya berkesempatan menonton film originalnya yang rilis tahun 1937 dan termasuk film berwarna pertama yang pernah dibuat.

Dari segi sinopsis cerita saya rasa tidak perlu bercerita panjang lebar karena hampir semua orang tentunya sudah mengetahui garis besar kisah legendaris ini. Kisahnya bercerita tentang seorang gadis bernama Dorothy Gale yang tinggal di Kansas di peternakan milik paman dan bibinya. Dorothy juga punya seekor anjing bernama Toto. Walaupun begitu Dorothy kurang betah disana karena merasa tidak begitu dianggap oleh keluarganya. Sampai suatu hari sebuah angin topan membawa Dorothy yang terkurung dalam rumah kedalam angin itu. Setelah tebangun dari pingsan Dorothy mendapati dirinya tidak lagi berada di Kansas melainkan di sebuah tempat yang bagaikan negeri dongeng.

2 komentar :

Comment Page:

SHAUN OF THE DEAD (2004)

1 komentar
Saya cukup terlambat mengenal film ini. Tepatnya saat majalah Total Film Indonesia menyatakan "Shaun of the Dead" sebagai film komedi terbaik dekade ini. Filmnya sendiri mengambil ide memparodikan serbuan dari zombie. Film serupa akhir-akhir ini sudah beberapa kali muncul. Saya sendiri sudah lebih dulu melihat "Zombieland" yang mampu mencampur adegan aksi, horor, sekaligus komedi dengan baik. Tapi di masanya "Shaun of the Dead" bisa dibilang pelopor film zombi komedi. Dan juga ditambah ada unsur romance sehingga dikenal sebagai "romzomcom" alias "romantic zombie comedy". Film ini sendiri menampilkan duo komedian Nick Frost dan Simon Pegg dan disutradarai oleh Edgar Wright.

Shaun (Simon Pegg) adalah pria yang bisa dibilang kehidupan sehari-harinya begitu monoton. Dia tinggal bersama seorang temannya yang konyol dan cukup menyebalkan, Ed (Nick Frost). Kehidupannya dibilang monton karena dia sering melakukan hal yang sama yaitu nongkrong di sebuah bar bernama Winchester. Hal yang membuat pacarnya, Liz (Kate Ashfield) merasa bosan karena tiap kali mereka berkencan mereka selalu pergi ke tempat itu bersama Ed, dimana Liz cukup terganggu dengan tingkah polah Ed yang memang ada diantara batas konyol, lucu, sekaligus menyebalkan. Hal yang membuat hubungan mereka berdua mulai memburuk.

1 komentar :

Comment Page:

CASABLANCA (1942)

1 komentar

Sebelum memulai review fim ini saya akan mengatakan sebuah pengakuan yang cukup memalukan sebenarnya bagi orang yang mengaku "gila film". Bahwa "Casablanca" adalah film hitam putih pertama yang saya tonton. Film ini juga adalah filme tertua yang saya tonton. Dengan kata lain saya masih belum menonton film klasik macam Gone With the Wind (1939) atau Citizen Kane (1941). Film ini sering dikategorikan sebagai salah satu film terbaik sepanjang masa. Bahkan di daftar 100 film terbaik versi American Film Institute, film ini berada di posisi kedua dibawah "Citizen Kane" dan diatas "The Godfather". "The Godfather" yang merupakan sebuah film yang saya anggap sebagai yang terbaik yang pernah saya tonton berhaasil dikalahkan di daftar ini. Tentunya membuat penasaran saya terhadap film yang memenangkan film terbaik di Oscar 1944 ini meninggi. Tapi saya juga ingat bahwa ini adalah film jaman kuno dimana efek yang ditampilkan tentunya masih sangat sederhana. Begitu juga aspek-aspek lain.

Pada masa Perang Dunia II dimana Jerman berkuasa termasuk di Prancis, banyak warganya yang mencoba pergi keluar dari sana. Dan tujuan yang paling banyak dituju adalah Lisbon. Tapi untuk mencapai Lisbon tidak bisa dengan mudah. Rute yang dilalui harus memutar cukup jauh dan nantinya akan sampai di sebuah kota di Maroko, yaitu Casablanca. Dari sana untuk terbang menuju Lisbon harus mempunyai surat jalan yang mahal harganya dan harus ditandatangani oleh Captain Louis Renault (Claude Rains) dari pihak kepolisian Prancis. Di Casablanca ada pria yang cukup berpengaruh dan bahkan disegani oleh Captain Renault, yaitu Richard Blaine (Humphrey Bogart) atau yang akrab disapa "Rick". Dia adalah pemilik cafe terbesar dan terlaris di Casablanca.

1 komentar :

Comment Page:

BEFORE SUNSET (2004)

1 komentar
9 Tahun berlalu sejak Jesse (Ethan Hawke) dan Celine (Julie Delpy) berpisah di stasiun Vienna. Kini Jesse bukan lagi seorang pria beranjak dewasa yang berusia 23 tahun. Kini dia adalah penulis buku terkenal dan menjadi best seller. Tentu saja buku itu diangkat dari kisah yang dia lalui 9 tahun lalu dimana dia bertemu seorang wanita Prancis di Vienna dan menghabiskan satu malam terindah dalam hidupnya. Dan kini Jesse yang sudah berusia 32 tahun sedang melakukan tur promo bukunya dan sampai di kota terakhir yaitu Paris. Dan disana dia kembali bertemu secara tidak sengaja dengan Celine disebuah toko buku tempat Jesse mengadakan tanya jawab tentang bukunya. Mereka lalu mulai mengenang pertemuan mereka 9 tahun lalu sembari berjalan-jalan mengitari kota Paris dimana Jesse sedang menunggu penerbangan kembali ke Amerika Serikat setelah matahari terbenam.

Konsep yang kurang lebih sama dengan "Before Sunrise" tapi sebenarnya terdapat perbedaan. Kali ini konsep filmnya adalah real time alias waktu di film sama dengan waktu di kenyataan. Jesse dan Celine menghabiskan waktu 80 menit mengelilingi kota Paris. Film ini kembali diisi dengan dialog dan obrolan layaknya prekuelnya. Tapi tentunya feel yang terasa akan berbeda. Terlihat sedikit rasa canggung diantara keduanya diawal bertemu. Tentu saja, coba bayangkan kita bertemu lagi dengan seorang yang kita cintai setelah 9 tahun berpisah. 9 Tahun? Bukankah di akhir film "Before Sunrise" keduanya berjanji bertemu lagi di Vienna tepat 6 bulan setelah itu? Rangkaian dialog awal mereka akan mengungkapkan alasan mengapa keduanya tidak bertemu.

1 komentar :

Comment Page:

BEFORE SUNRISE (1995)

2 komentar
Apa jadinya kalau sebuah film drama romantis hanya menampilkan 2 tokoh utamanya yang sudah pasti sepasang pria dan wanita mengobrol sambil berjalan-jalan dan sesekali mampir minum atau makan di bar atau restoran? Walaupun itu semua disajikan hanya dalam durasi sekitar 100 menit yang notabene tidak terlalu panjang, bayangan banyak orang pastinya akan tidak jauh dari "Ah, sebuah film membosankan dengan dialog panjang" atau mungkin "Ah, film gombal yang isinya sepasang pria dan wanita saling mengobral kata-kata manis nan romantis" Sebuah ekspektasi yang sangat wajar terjadi. Tapi ditangan sutradara Richard Linklater film macam tersebut ternyata berhasil menjadi sebuah film yang sangat menyentuh, romantis, manis, dan menyenangkan ditonton sehingga durasi yang tidak sampai 105 menit terasa amat sangat singkat bagi saya karena saking berhasilnya film ini membawa saya dalam ceritanya.

Celine (Julie Delpy) seorang gadis asal Prancis sedang berada dalam sebuah kereta untuk kembali ke Prancis dimana dia berkuliah setelah mengunjungi neneknya di Budapest. Didalam kereta itu secara tidak sengaja dia bertemu dengan seorang pria asal Amerika bernama Jesse (Ethan Hawke) yang sedang melakukan perjalanan menuju ke Vienna untuk mengejar penerbangan pulang ke Amerika. Mereka lalu mulai mengobrol dan ternyata mereka merasa cocok satu sama lain. Saat kereta itu berhenti di Vienna, Jesse mengajak Celine untuk turun bersama dia dan menghabiskan waktu selama sehari mengelilingi Vienna sebelum keesokan paginya Jesse akan terbang kembali ke Amerika. Dan momen berharga yang tak akan pernah mereka lupakan mulai terjadi. Satu malam yang akan terngiang selalu. Satu malam penuh romantis, penuh canda, dan penuh akan cinta. Sebuah malam yang mereka rasakan jangan sampai pernah berakhir karena mungkin mereka tidak akan pernah bertemu lagi. Satu malam dimana mereka sama-sama menemukan cinta yang mungkn bisa dibilang cinta sejati.

2 komentar :

Comment Page:

LOVE AND OTHER DRUGS (2010)

Tidak ada komentar

Setelah dipertemukan sebagai pasangan pada tahun 2005 lewat film "Brokeback Mountain", kali ini Jake Gyllenhaal dan Anne Hathaway kembali bermain sebagai pasangan di film ini. Bedanya kali ini Jake bukan berperan sebagai seorang koboi gay melainkan sebagai sales obat yang playboy. Film yang disutradarai oleh Edward Zwick (The Last Samurai, Blood Diamond) ini diadaptasi dari sebuah buku non-fiksi berjudul "Hard Sell: The Evolution of a Viagra Salesman". Sebelum filmnya rilis banyak berita yang mengatakan kalau akting Anne Hathaway disini akan menjadi salah satu yang patut diperhitungkan menjadi nominator "Best Actress" Oscar. Hal itu dikarenakan dia berperan sebagai seorang penderita parkinson,  jenis peran yang bila dilakukan dengan baik memang berpeluang besar dinominasikan Oscar.

Jamie Randall (Jack Gyllenhaal) yang bekerja di sebuah toko elektronik adalah seorang pria yang tampan, berkarisma, lucu dan jago merayu wanita. Hal yang membuat dia menjadi seorang playboy. Tapi akibat terlalu menarik dia malah menjalin hubungan dengan istri pemilik toko tempat dia bekerja. Sialnya hubungan mereka ketahuan gara-gara saat sedang berhubungan sex, handphone sang istri pemilik toko terjatuh dan secara tidak sengaja menelepon sang suami. Hal yang menyebabkan mereka ketahuan dan Jamie pun dipecat. Tapi tidak butuh waktu lama baginya mendapat pekerjaan baru. Kali ini dia melamar di sebuah perusahaan farmasi raksasa bernama Pfizer. Dia akhirnya mendapat pekerjaan sebagai salesman obat yang kerjanya menawarkan obat-obat dari Pfizer kepada dokter-dokter dan banyak rumah sakit. Walaupun awalnya kesulitan, berkat daya tarik yang dia miliki Jamie mulai berhasil dalam menjalankan pekerjaannya.

Lewat pekerjaannya itu juga dia bertemu dengan Maggie Murdock (Anne Hathaway) seorang gadis yang menderita parkinson. Pada awalnya Jamie kurang berhasil menarik perhatian Maggie. Sebuah hal yang sebelumnya tidak pernaj dialami Jamie. Merasa penasaran dia malah terus mendekati Maggie dan akhirnya dia berhasil. Mereka mulai sering bertemu dan berhubungan sex.

Tidak ada komentar :

Comment Page:

CATCH ME IF YOU CAN (2002)

Tidak ada komentar
Sebelum film ini atau sekitar 9 tahun yang lalu Leonardo DiCaprio sedang dalam kondisi yang tidak jauh beda dengan yang sekarang dialami Robert Pattinson. Dia dianggap sebagai aktor yang hanya jualan tampang tanpa kemampuan akting yang memadahi. Dia banyak digilai wanita setelah dalam kurun waktu 1996-1997 dia bermain di 2 film yang bisa dibilang tearjerker yaitu "Romeo+Juliet" dan "Titanic". Tapi banyak kritikus yang antipati terhadapnya dan menganggap Leo tidak lebih dari modal tampang. Bahkan semenjak kesuksesan Titanic karirnya bisa dibilang biasa saja. Bahkan ditahun 2000 dia menerima nominasi Razzie untuk "Worst Actor" lewat aktingnya di "The Beach". Sampai di 2002 Steven Spielberg menjadi sutradara yang membuat karirnya naik ke tingkat yang lebih tinggi. Semenjak "Catch Me If You Can" tidak ada lagi DiCaprio yang hanya jual tampang melainkan DiCaprio sang aktor watak kelas satu.

Film ini mengangkat kisah hidup dari Frank Abagnale Jr yang dikenal sebagai orang yang berhasil menipu dari banyak pihak menggunakan cek palsu hingga berjumlah jutaan dollar. Dan itu dilakukannya sebelum berusia 19 tahun. Kehidupan Frank Abagnale Jr (Leonardo DiCaprio) yang masih berusia 16 tahun di 1963 hidup bahagia bersama kedua orang tuanya yang begitu mesra. Frank bahagia dan senang melihat kemesraan mereka. Tapi akibat hutang yang melilit ayahnya, Frank sekeluarga harus pindah ke sebuah apartemen kecil dan hidup sederhana. Saat itulah sang ibu mulai berselingkuh dengan teman sang ayah dan tidak lama kemudian mereka bercerai. Frank yang tidak bisa memilih akan tinggal bersama ayah atau ibunya memilih kabur dari rumah. Sejak saat itulah Frank mulai hidup dari jalan menipu.
Frank pertama kali menipu adalah saat dia menjadi murid baru di sekolahnya dimana dia berpura-pura menjadi guru bahasa Prancis di hari pertamanya masuk. Hal itu dia lakukan saat ada seorang murid yang mengejeknya seperti guru akbiat dandanan Frank yang resmi. Hal itu dia manfaatkan untuk sungguhan berpura-pura menjadi guru dan hal itu terjadi selama seminggu. Bahkan Frank sempat berencana mengadakan karawisata dan rapat orang tua murid. Dalam pelariannya Frank memulai aksi tipu-tipu dengan menggunakan cek palsu yang awalnya masih belum berhasil. Tapi lama kelamaan dia mulai ahli dan cek palsu buatannya makin sulit dibedakan dengan yang asli. Frank mulai hidup dengan identitas lain. Dia pernah menjadi seorang pilot, lalu menjadi dokter, Menjadi seorang pengacara, bahkan pernah menjadi jaksa. Bahkan dia sudah hampir menikah dengan seorang perawat muda. Tapi Frank bukannya hidup dengan bebas. Diluar sana ada anggota FBI bernama Carl Hanratty (Tom Hanks) yang tidak kenal menyerah mengejar Frank walaupun sudah beberapa kali terkena tipu dayanya.

Seperti yang saya singgung diawal disinial DiCaprio mulai menemukan kapasitas akting terbaiknya. Film ini juga adalah kali terakhir kita bisa melihat aktingnya sebagai "pemuda ceria" karena setelah ini dia akan berakting sebagai pria yang tersiksa di film-filmnya (The Aviator, The Departed, Shutter Island, Inception). Disini dia tampil begitu meyakinkan sebagi penipu. Menampilkan sosok pemuda yang begitu cerdas, tapi disisi lain juga menderita akibat keretakan keluarganya. Bisa dibilang Leo berhasl berakting sebagai orang yang sedang akting. Di beberapa adegan kita bisa lihat Frank Abagnale berakting sebagai orang lain dalam menjalankan aksi tipu-tipunya. Yang paling kocak tentunya saat pertemuan pertama Frank dengan Hanratty dimana Frank sukses menipu Hanratty yang akan menangkapnya dengan berpura-pura sebagai secret service.

Bahkan akting DiCaprio lebih baik dari Tom Hanks di film ini. Entah kenapa saya kurang sreg dengan sosok Tom Hanks yang menjadi seorang agen FBI yang disatu sisi terlihat kolot dan tidak senang bercanda tapi kemudian malah menolong Frank sebisa mungkin agar bisa mendapat hukuman yang "Layak". Saya lebih suka Hanks menjadi sosok yang kedua. Hubungan yang terjadi antara Frank dan Carl sangatlah unik. Disatu sisi mereka menjadi orang yang mengejar dan dikejar. Tapi disisi lain mereka hanya mempunyai satu sama lain. Dimana Carl hanya bisa hidup dengan mengejar Frank, dan Frank juga terlihat menikmati bermain kejar-kejaran dengan Carl.

Hal menarik lain dari film ini datang dari teknik penipuan yang dilakukan Frank. Kita diperlihatkan dengan cukup detil. Sebuah hal yang akan membuat kita kagum mengetahui bagaimana kecerdikan seorang Frank dan sekaligus secara tidak langsung mengajarkan kita untuk belajar dari kesalahan masa lalu dan mendapatkan hasil yang lebih baik di yang akan datang walaupun hal tersebut diperlihatkan oleh Frank dengan cara yang buruk. Durasi 140 menit menjadi tidak membosankan dengan kemampuan film ini menjaga tensi dengan memadukan unsur ketegangan yang tidak dark tapi menyenangkan dan ditambah performa seorang DiCaprio yang bagus.

Tidak ada komentar :

Comment Page: