IN A BETTER WORLD (2010)

1 komentar

Balas dendam. Saya pribadi bukan orang yang sepenuhnya menentang hal tersebut. Terkadang untuk melawan sebuah penindasan atau kekerasan dan ketidakadilan, pembalasan itu adalah hal yang diperlukan. Tetapi apabila hal tersebut sampai berlebihan bahkan sampai mendarah daging pada diri setiap manusia, maka akan berakibat fatal. Kira-kira hal itulah yang menjadi pokok bahasan utama dari film Denmark yang memiliki judul asli "Hævnen" atau jika diartikan adalah Revenge ini. Film arahan sutradara wanita, Susanne Bier ini adalah film yang behrasil memenangkan "Best Foreign Language Film" di Golden Globe dan puncaknya di Oscar kemarin. 


Film ini mengisahkan tentang persahabatan antara 2 bocah yang sama-sama berasal dari keluarga yang kurang harmonis. Elias (Markus Rygaard) adalah anak yang sering di-bully oleh teman sekolahnya dan dipanggil "Ratboy" karena giginya yang seperti gigi tikus. Sementara Christian (William Jøhnk Nielsen) adalah anak pindahan darim London. Orang tua Elias walaupun belum bercerai tetapi sudah tidak tinggal serumah lagi. Sang ayah, Anton (Mikael Persbrandt) adalah dokter yang mengabdi untuk mengobati orang-orang miskin di Afrika. Hal itu membuatnya jarang bertemu dengan keluarganya. Sedangkan sang ibu Marianne (Trine Dyrholm) juga merupakan seorang dokter. Keduanya sudah tidak akur. Walaupun begitu mereka coba mempertahankan rumah tangga mereka demi Elias dan sang adik.

1 komentar :

Comment Page:

TRUE LIES (1994)

Tidak ada komentar
Arnold Schwarzenegger beda dengan para aktor laga lain macam Van Damme atau Sylvester Stallone sekalipun. Film-film action yang dibintangi Arnold bukanlah sembarang film action ecek-ecek yang hanya mengumbar adegan perkelahian, kejar-kejaran, dan ledakan biasa. Film yang dia bintangi banyak yang ikonik dan berkualitas. Yang paling banyak dikenal orang tentu "Terminator Franchise" dan film pertama "Predator". 2 film pertama Terminator adalah yang melambungkan namanya, dan merupakan awal pertemuannya dengan sutradara James Cameron.

Kalau bicara James Cameron yang teringat di pikiran saya bukan film dengan cerita njelimet nan rumit tetapi lebih pada film berbujet besar dengan teknologi yang selalu diatas jamannya. Karena itu bisa dibilang kolaborasi Cameron+Arnie sangatlah cocok. Dan 3 tahun semenjak "Terminator 2: Judgement Day" keduanya kembali berkolaborasi melalui 'True Lies" yang berbujet $100 juta dan merupakan yang termahal di jamannya. Dan seperti biasa, film arahan Cameron selalu "berpartisipasi" dalam Oscar lewat kategori "Best Visual Effects" walaupun film ini gagal menang.

 Film ini berfokus pada kehidupan ganda yang dimiliki oleh Harry Tasker (Arnold) dimana dia bekerja sebagai Spy tapi dimata keluarganya termasuk sang istri, Helen Tasker (Jamie Lee Curtis), dia hanyalah salesman komputer biasa. Harry mendapat misi untuk memburu sebuah organisasi teroris yang menamakan dirinya "The Crimson Jihad" pimpinan Salim Abu Aziz (Art Malik). Tapi perburuan Harry tidaklah mudah karena dia juga sedang mempunyai persoalan pribadi dimana dia mendapati sang istri kemungkinan sedang berselingkuh dengan seorang pria misterius. Hal itu sebenarnya sangat mungkin dan wajar terjadi karena Harry memang jarang berkumpul dengan keluarganya lantaran sibuk bekerja. Tidak rela ditinggal sang istri, Harry mencoba menyeldiki apakah sang istri berselingkuh atau tidak di sela-sela kesibukannya memburu teroris.
Seru dan menyenangkan ditonton. Itulah kesan saya terhadap film ini. Kebehrasilan film ini dalam menggabungkan unsur action dan comedy dengan sangat seimbang adalah kuncinya. 2 cerita yang dihadirkan, yaitu penyelidikan Harry terhadap sang istri dan pengejaran Harry terhadap teroris mampu dihadirkan dengan porsi yang seimbang dan sama-sama maksimal. Durasi yang mencapai 140 menit membuat tidak ada cerita yang porsinya lebih atau kurang. Penempatan bagaimana kisah itu saling bergantian mengisi keseluruhan film juga sangat tepat dan tidak terasa dipaksakan. Bagaimana film ini membangun aksinya dengan maksimal? Jawabannya adalah karena disamping mengumbar peluru dan ledagan, sisipan komedi yang pas membuat film ini begitu menarik. Sebagai contoh adalah adegan kejar-kejaran antara Harry dan Salim sang teroris, dimana Salim memakai motor sedangkan Harry menunggangi kuda. Sudah cukup absurd? Tunggu saja sampai keduanya memasuki lift dan melompati gedung bertingkat. Adegan klimaks yang disajikan juga seru dengan menggunakan pesawat jet.

Jika kejar-kejaran dengan teorirs adalah action yang dibumbui komedi, maka bagian penyelidikan Harry terhadap sang istri adalah komedi yang dibumbui action. "Hanya" untuk menyelidiki perselingkuhan sang istri, Harry sampai melibatkan keseluruhan secret service dan sampai membawa semua anggota dan menggunakan helikopter. Di bagian inilah Jamie Lee Curtis menjadi bintangnya. Arnold seperti biasa masih tampil dengan perannya yang biasa, yaitu pria macho yang sukar dibunuh dan dibumbui unsur komedik pada karakterisasinya. Tidak buruk tapi tidak spesial juga. Tapi lain dengan Jamie Lee Curtis yang selama ini lebih saya kenal sebagai "Scream Queen" karena seringnya dia bermain di genre horror (4 film Halloween dan beberapa film horror lainnya). Disini dia tampil begitu lucu sebagai istri yang polos dan tidak tahu apa-apa. Entah itu celetukan atau ekspresinya semua lucu. Bahkan saat dituntut tampil seksi juga dia berhasil membuat mata saya "terbuka lebar". Pantas dia mendapat "Best Actress-Musical or Comedy" di Golden Globe. Mengenai kontroversi yang mengatakan film ini menghina Islam buat saya agak overrated. Walaupun memang Cameron seharusnya tidak perlu menggunakan istilah "Jihad" dalam film ini. Semoga gosip yang mengatakan Arnold akan comeback untuk sekuel film ini benar adanya.

Tidak ada komentar :

Comment Page:

SCENT OF A WOMAN (1992)

1 komentar

Sebelum bermain di film ini, Al Pacino yang telah berkarir sejak tahun 1969 sudah pernah menerima 4 nominasi "Best Actor" dan 3 nominasi "Best Supporting Actor" di Oscar termasuk penampilannya dalam trilogi "The Godfather". Tapi barulah pada tahun 1992 dia berhasil membawa pulang piala Oscar pertamanya sebagai "Best Actor" dalam film ini yang ironisnya menjadi kali terakhir dia mendapat nominasi Oscar hingga sekarang. Dalam film yang merupakan remake dari film Italia berjudul "Profumo di donna" yang juga merupakan adaptasi novel Italie berjudul "Darkness and Honey" ini, Al Pacino berperan sebagai Letkol Frank Slade yang merupakan sudah pensiun dan menjalani hari tuanya dalam kondisi buta.

Charlie Simms (Chris O'Donnell) adalah seorang pelajar dari sebuah sekolah ternama di Inggris. Saat hari Thanksgiving dia memilih mengambil sebuah pekerjaan selama akhir minggu itu. Dia harus menjaga seorang pensiunan tentara bernama Frank Slade sementara keluarganya yang merawatnya sedang berlibur. Frank yang kehilangan penglihatannya adalah pribadi yang keras bahkan cukup menyebalkan. Tapi tuntutan pekerjaan membuat Charlie mau tidak mau menjaga Frank selama weekend. Secara tiba-tiba Frank memutuskan bepergian ke New York. Charlie yang kebingungan sebenarnya keberatan tapi akibat merasa diserahi tanggung jawab dia harus mengikuti Frank. Dan selama perjalanan itulah Charlie mendapat cukup banyak pelajaran dari Frank termasuk mengenai masalah yang sedang dia alami di sekolah.

1 komentar :

Comment Page:

THE TRUMAN SHOW (1998)

2 komentar

Bagi yang sudah menonton film "Before Sunrise" pasti ingat sebaris dialog dari tokoh Jesse yang diperankan Ethan Hawke dimana dia menceritakan pada Celine tentang idenya untuk membuat reality show yang menampilkan aktifitas orang selama 24 jam penuh selama setahun. Dan setiap harinya memakai orang yang berbeda, jadi nantinya akan ada 365 orang dari seluruh dunia berperan sebagai bintang reality show tersebut selama setahun. Kurang lebih seperti itulah premise dari film ini. Tapi yang membedakan, bintang relaity show dalam film ini tidaklah berubah mulai dari dia lahir hingga dia dewasa!

Truman Burbank (Jim Carrey) tidak menyadari bahwa kehidupannya yang selama ini dia rasakan normal-normal saja sebenarnya hanyalah rekayasa. Hidupnya tidak lain adalah sebuah acara reaity show yang ditayangkan ke seluruh dunia dengan judul "The Truman Show". Sejak Truman masih dalam kandungan dia sudah menjadi bintang reality show ciptaan Christof (Ed Harris). Selama 24 jam kehidupannya disiarkan melalui televisi. Semua orang yang berada disekitarnya baik yang ia kenal baik seperti istri atau sahabatnya sampai orang-orang lewat yang dia tidak kenal sebenarnya hanyalah aktor belaka. Kota tempat dia tinggal, Seaheaven sendiri bukanlah kota sungguhan.

2 komentar :

Comment Page:

CHAPLIN (1992)

Tidak ada komentar
Siapa sih yang tidak kenal Charlie Chaplin? Komedian legendaris yang terkenal dengan kumis eksentrik (yang mungkin menginspirasi Adolf Hitler dan Jojon?) dan style komedi slapstick bisu ini sudah pasti namanya dikenal oleh tiap orang bahkan yang belum pernah menonton filmnya sekalipun (termasuk saya). Oscar sampai memberikan special awards bagi Chaplin sebagai pengakuan atas kontrbusinya di dunia perfilman. Lebih dari 80 film telah dia buat dan sekitar 75 lebih diantaranya adalah film bisu. Tentunya adalah hal yang wajar jika sosok ini dibuatkan film biopic yang menceritakan jalan hidup dan karirnya. Tokoh Charlie Chaplin sendiri dimainkan oleh Robert Downey Jr. dimana dia mendapat nominasi "Best Actor" Oscar dan Golden Globe serta memenangkan BAFTA untuk kategori sama atas perannya sebagai Charlie Chaplin.

Film ini bercerita dengan alur yang bergantian antara masa tua Charlie dimana dia sedang membicarakan tentang autobiografi yang sedang dia tulis bersama George Hayden (Anthony Hopkins) dan masa-masa perjalanan hidup Charlie Caplin dari saat dia masih kecil hingga akhirnya dia menjadi seorang legenda seperti sekarang. Sejak kecil hidup Charlie tidaklah mudah dimana dia harus hidup miskin karena sang ibu, Hannah Chaplin (Geraldine Chaplin) tidak mampu menghasilkan cukup uang dan karena kondisi itu Hannah mengalamai gangguan jiwa dan harus direhabilitasi. Sejak itulah Charlie mulai berusaha hidup dengan mengandalkan kemampuannya sebagai komedian yang memperagakan orang mabuk.

Tidak ada komentar :

Comment Page:

5 ROMANCE MOVIES THAT GAVE ME LESSONS ABOUT LOVE

4 komentar

Film bergenre romantis adalah film yang tidak akan lekang oleh waktu. Baik itu jenisnya fairy tale, tragedi, dibumbui komedi bahkan sampai thriller semuanya selalu disukai dan dicintai para penikmat film. Masing-masing penonton pasti punya film romantis favorit mereka. Entah itu karena ceritanya yang romantis dan mengharu biru, menginspirasi, memberikan pelarajan, mempunyai kesamaan nasib dengan kehidupan yang menonton, atau mungkin sekadar karena aktor dan aktrisnya cantik dan ganteng. Semua terserah penonton. Saya sudah cukup banyak menonton film bergenre romance. Ada yang cuma numpang lewat di ingatan saya lantaran ceritanya yang biasa saja. Tapi tidak sedikit juga yang menjadi favorit saya bahkan sampai menginspirasi dan memberikan pelajaran hidup yang tidak sedikit. Dibawah ini saya mencoba membuat daftar 5 film romance yang mampu memberikan pelajaran bagi saya tentang makna cinta dalam hidup. Semua orang punya favoritnya masing-masing, dan inilah list dari saya:

4 komentar :

Comment Page:

LEBANON (2010)

Tidak ada komentar

Berapa banyak film perang yang pernah dibuat? Sangat banyak. Berapa banyak film perang yang mengusung tema anti perang? Banyak. Tapi berapa banyak film perang yang mengusung tema anti perang dan pesan tersebut bisa begitu sampai kepada penonton? Sedikit, dan "Lebanon" adalah salah satunya. Adalah hal yang mengejutkan mengetahui sebuah film bertemakan anti-war macam ini dibuat oleh Israel yang notabene sangat pro terhadap peperangan. Film ini mengambil tema perang yang terjadi di Lebanon pada tahun 1982.

Diceritakan 4 orang prajurit Israel ditugaskan didalam sebuah tank bersama dengan prajurit lain dalam sebuah perang. Mereka berempat masing-masing punya tugas sendiri dalam tank tersebut. Assi menjadi komandan dan pemimpin didalam tank tersebut. Hertzel bertugas mengisi ulang senjata. Yigal bertugas mengemudikan tank. Sedangkan  Shimulik yang masih orang baru bertugas menembakkan senjata. Mereka berempat juga memiliki pimpinan yang turut serta dalam perjalanan diluar tank bersama prajurit lain bernama Jamil.

Tidak ada komentar :

Comment Page:

GET LOW (2010)

Tidak ada komentar

Pernahkah anda mendengar sebuah ide aneh untuk mengadakan upacara pemakaman bagi orang yang masih hidup? Begitulah premise yang dipakai untuk film yang dibintangi Robert Duvall, Bill Murray dan Sissy Spacek ini. Ide cerita untuk film ini berasal dari sebuah kejadian nyata yang terjadi di Roane Country, Tennessee pada tahun 1939. Filmnya berpusat pada seorang tokoh bernama Felix Bush (Robert Duvall) yang dibuat berdasarkan tokoh nyata bernama Felix Breazeale. Felix Bush adalah seorang tua yang hidup sendirian selama 40 tahun dirumah pondoknya ditengah hutan. Felix sendiri menolak kehadiran orang lain di area tempat tinggalnya dan selalu menembaki orang yang berkeliaran dengan senapan. Karena perangai dan kemisteriusan itulah yang membuat banyak cerita dan kabar angin yang beredar tentang dirinya diantara masyarakat.

Tidak ada komentar :

Comment Page:

THE ILLUSIONIST (2010)

Tidak ada komentar

Rasa sedih dan kesunyian yang menusuk secara perlahan. Itulah yang saya rasakan saat menonton film animasi buatan Prancis ini. "The Illusionist" adalah film animasi karya sutradara Sylvain Chomet yang mendapatkan nominasi "Best Animated Feature Film" di Oscar 2011 lalu. Ditengah gempuran animasi 3D dan CGI, film ini lebih memilih menggunakan teknik animasi tradisional. Nyatanya hal itu tidaklah mengurangi kualitas filmnya, tapi justru malah sesuai dengan tema dan nuansa yang ingin ditampilkan sehingga lebih mampu membawa perasaan penonton. Ceritanya sendiri diadaptasi dari sebuah naskah yang belum diterbitkan karya aktor sekaligus komedian asal Prancis, Jacques Tati. Isi cerita itu bisa dibilang semi-biografi dari kehidupan Tati yang mana menggambarkan sebuah "curahan cinta" Tati kepada sang putri yang tidak terlalu dekat dengannya karena kesibukan Tati.

Tatischeff (Jean-Claude Donda) adalah seorang ilusionis yang sudah tua usia. Kehidupannya sebagai seorang ilusionis kini tidaklah mudah. Pertunjukkannya yang bisa dibilang termasuk kategori "ilusionis tradisional" kini tidak lagi terlalu diminati orang yang lebih suka datang menonton pertunjukkan musik rock. Hal itulah yang membuat Tatischeff mau saja menerima tawaran main di sebuah kota kecil di Skotlandia dimana penontonnya hanyalah segelintir komunitas tertentu. Tapi diluar dugaan mereka menyukai pertunjukkan Tatischeff. Tatischeff sendiri sudah lama tidak merasakan bagaimana kesenangan setelah sukses dalam sebuah pertunjukkan. Disanalah dia bertemu dengan seorang gadis pelayan bar bernama Alice (Eilidh Rankin).

Tidak ada komentar :

Comment Page:

LITTLE FOCKERS (2010)

1 komentar

Film yang merupakan sekuel kedua dari "Meet the Parents" yang rilis tahun 2000 ini adalah satu-satunya franchise dimana seorang Robert De Niro bermain di lebih dari 1 seri film. Tentunya ini adalah dampak kesuksesan 2 film pendahulunya dimana setelah film pertamanya rilis dan sukses secara komersil dan mendapat pujian dari kritikus, sekuelnya yang berjudul "Meet the Fockers" rilis 4 tahun kemudian dimana film itu berhasil meraih pendapatan yang melebihi film pertama walaupun dari segi kualitas agak menurun. Dan 6 tahun setelahnya, "Little Fockers" melengkapi trilogi yang berisikan keluarga aneh ini. Semua aktor dan aktris yang tampil di 2 film awal kembali memerankan karakter mereka dan kali ini Jessica Alba ikut bergabung.

Greg Focker (Ben Stiller) dan Pam (Teri Polo) kini sudah mempunyai sepasang anak kembar yang akan segera berusia 5 tahun bernama Henry (Colin Baiocchi) dan Samantha (Daisy Tahan). Greg dan Pam berencana mengadakan pesta perayaan ulang tahun besar-besaran bagi kedua anak mereka. Belum beres mengurusi pesta itu, Greg direpotkan dengan sang mertua, Jack Byrnes (Robert De Niro) yang mulai mencampuri urusan rumah tangganya.

1 komentar :

Comment Page:

SEASON OF THE WITCH (2011)

Tidak ada komentar

Nicolas Cage seperti sedang kejar setoran akhir-akhir ini. Film yang dirilis Januari 2011 ini adalah film kelima Cage dalam 3 tahun terakhir (itu masih belum menghitung "G-Force" dan "Astro Boy" dimana dia jadi pengisi suara). Bahkan untuk tahun 2011 ini selain "Season of the Witch" rencananya Cage masih akan merilis 3 film lagi yang salah satunya, "Drive Angry" sudah rilis dan menjadi Box Office Bomb karena merugi sangat besar padahal dirilis dalam format 3D.  Apa ini pertanda orang sudah mulai bosan dengannya? Kekurangan Cage sebenarnya adalah dia kurang memilah-milah film mana yang seharusnya dia mainkan dan mana yang tidak. Dia seperti terlihat menerima semua tawaran main. Film-filmnya seperti "Knowing", "Kick Ass" atau "Bad Lieutenant: Port of Call New Orleans" memang bagus, bahkan aktingnya di "Bad Lieutenant" termasuk sangat baik. Tapi filmnya yang kurang macam "The Sorcerer's Apprentice" dan "Bangkok Dangerous" juga banyak. Pertanyaannya masuk golongan manakah "Season of the Witch" ini?

Behmen (Nicolas Cage) dan Felson (Ron Perlman) adalah 2 ksatria perang salib yang namanya dikenal luas karena ketangguhan mereka dalam berperang. Mereka setia mengabdi pada Tuhan  melalui peperangan sampai suatu hari mereka berdua menyadari bahwa peperangan itu juga merenggut nyawa orang-orang tak berodsa termasuk wanita dan anak-anak. Hal itulah yang membuat mereka pergi meninggalkan pasukannya dan berhenti melayani gereja. Keduanya akhirnya sampai di sebuah kota yang sedang terkena sebuah wabah penyakit aneh yang ternyata menyerang hampir semua dataran Eropa. Dikota itulah terdapat seorang wanita yang dianggap sebagai penyihir yang menyebarkan wabah itu (Claire Foy).

Tidak ada komentar :

Comment Page:

O BROTHER, WHERE ART THOU? (2000)

1 komentar

Menyenangkan rasanya melihat tipikal film Coen Brothers macam ini. Film yang tidak henti-hentinya memberik kejutan sepanjang durasi. Film yang mengumbar berbagai macam sindirian dan kritikan dalam bentuk komedi yang bisa dibilang aneh dan unik tapi cerdas. Bisa dibilang film dari Coen Brothers selalu (baca: wajib) menebar hal-hal "gila" didalamnya. Maka dari itu saya menyukai film-film mereka seperti "The Big Lebowski" dan "No Country for Old Men" tapi kurang begitu menyukai "True Grit" yang bisa dibilang terlalu waras untuk ukuran film Coen Brothers. Film ini juga merupakan film dimana aktor George Clooney mendapatkan piala Golden Globe untuk pertama kalinya dimana dia menang di kategori "Best Actor Musical or Comedy".

Everett (George Clooney), Pete (John Turturro) dan Delmar (Tim Blake Nelson) adalah tahanan yang baru saja kabur. Mereka bertiga mempunyai tujuan untuk mengambil harta hasil curian yang disembunyikan di suatu tempat. Dan mereka hanya punya waktu 4 hari sebelum tempat persembunyian itu ditenggelamkan untuk proyek danau buatan. Diawal perjalanan mereka bertemu dengan seorang tua yang buta dimana dia mengatakan bahwa mereka bertiga nantinya akan mendapatkan keberuntungan. Tetapi untuk mendapatkan itu mereka akan melewati perjalanan yang amat berat. Dan memang selama perjalanan itu, 3 orang sahabat ini banyak menemui rintangan yang berat dan seringkali aneh.

1 komentar :

Comment Page:

YOGI BEAR (2010)

Tidak ada komentar
Ekspektasi saya pada film ini sudah saya taruh sangat rendah. Saya tidak mengharapkan sebuah film yang diisi plot cerdas ataupun akting bagus dari para pemainnya. Yang saya harapkan hanya menyaksikan sebuah film murni hiburan untuk setidaknya melepas stres. Tapi tetap saja film yang diadaptasi dari serial kartun produksi Hanna-Barbera ini tidak mampu menghibur saya. Yang ada hanya wajah datar sepanjang durasi film yang diakibatkan humor garing dan plot standar yang ditampilkan. Tapi memang harus diakui itu semua karena pangsa pasar film ini ditujukan untuk anak-anak dan penikmat film-film ringan macam ini.

Yogi (Dan Aykroyd) dan Boo Boo (Justin Timberlake) adalah 2 ekor beruang yang unik. Tidak hanya karena bisa bicara dan memakai kerah dan dasi, keunikan mereka muncul juga dari hobi mereka yaitu mencuri keranjang piknik dari param pengunjung Jellystone Park tempat mereka tingga. Tentunya hal itu membuat repot Ranger Smith (Tom Cavanaugh) sang penjaga taman. Dia khawatir hal tersebut membuat para pengunjung takut dan tidak mau datang lagi ke tempat itu. Hal itu makin diperparah dengan keputusan Walikota Brown (Andrew Daly) yang akan menutup taman nasional itu karena dianggap tidak memberikan keuntungan bagi keuangan kota.

Tidak ada komentar :

Comment Page:

ANOTHER YEAR (2010)

2 komentar
Saat nominasi Oscar 2011 kemarin diumumkan ada salah satu nominator di kategori "Best Original Screenplay" yang saya agak asing mendengar judulnya. Saya memang pernah mendengar judul film "Another Year" tapi gaungnya tidaklah sekeras film lain yang masuk nominasi Oscar di kategori major. Dan setelah menontonnya ternyata film ini bahkan sebenarnya pantas masuk jajaran "Best Picture" dibanding "The Fighter" sekalipun (ya, saya cukup membenci film itu diluar kehebatan akting para pemainnya). Disutradarai oleh Mike Leigh yang ditahun 2008 membuat "Happy -Go-Lucky" film ini mengetengahkan kisahnya dalam interaksi antara sepasang suami istri yang telah menikah selama 30tahun dengan kerabat-kerabat mereka yang masing-masing punya masalah sendiri.

Film ini dibagi dalam 4 sesi selama setahun berdasarkan urutan musim, mulai dari spring, summer, autumn dan diakhiri pada winter atau musim dingin. Tom (Jim Broadbent) dan Gerri (Ruth Sheen) adalah pasangan suami istri yang walaupun sudah menikah selama 30 tahun masih hidup bahagia dan akur. Di musim semi kita akan diajak mulai berkenalan dengan pasangan suami istri ini. Gerri yang bekerja sebagai konselor dan Tom yang ahli geologis sekaligus hobi berkebun. Keduanya hidup bahagia. Gerri juga mempunyai teman sekantor bernama Mary (Lesley Manville) yang orangnya sangat ceria bahkan bisa dibilang cerewet dan suka bercerita panjang lebar dan curhat pada pasangan suami istri ini. Meski dari luar nampak ceria, Mary sebenarnya punya masalah sendiri khususnya tentang pendamping hidup. Tom dan Gerri juga punya anak bernama Joe (Oliver Maltman) yang usianya sudah 30 tahun tapi belum menikah.

2 komentar :

Comment Page:

HEREAFTER (2010)

Tidak ada komentar
Clint Eastwood termasuk sutradara yang saya kagumi karena selalu berhasil menampilkan suguhan film berkualitas nan menghibur. Setidaknya itu terjadi pada film-filmnya yang sudah pernah saya tonton seperti "Mystic River", "Letters From Iwo Jima", "Changeling", "Million Dollar Baby", "Gran Torino", sampai "Invictus" dimana film tersebut membawa Matt Damon meraih nominasi "Best Supporting Actor" di Oscar 2010. Dan kali ini Eastwood kembali berkolaborasi dengan Matt Damon. Yang menarik, kali ini Clint Eastwood coba menampilkan jenis film yang berbeda dari yang selama ini menjadi karyanya. Dia memadukan unsur drama dan fantasy sekaligus menyelipkan unsur spiritual didalamya. Film terbaru Clint Eastwood ini berjudul "Hereafter". Sesuai namanya film ini bercerita tentang kematian dan kehidupan setelahnya.
Ada 3 cerita utama dalam film ini. Yang pertama mengenai seorang jurnalis wanita asal Prancis, Marie Lelay (Cecile de France) yang sedang bertugas di Thailand bersama sang kekasih, Didier (Thierry Neuvic) yang juga merupakan produsernya. Malangnya, saat sedang berjalan-jalan membeli oleh-oleh untuk anak sang pacar, tsunami tiba-tiba menyerang. Marie sempat ikut terbawa arus. Dia bahkan sempat dinyatakan meninggal oleh orang yang mencoba menolongnya. Tapi kemudian dia kembali hidup. Dan itu terjadi setelah dia mendapat sebuah "pemandangan" yang dia sendiri tidak mengerti artinya.

Yang kedua ber-setting di London mengenai 2 saudara kembar bernama Marcus (Frankie McLaren) dan Jason (George McLaren). Sebagai saudara kembar tentunya mereka sangat dekat. Apalagi kondisi sang ibu yang suka mabuk-mabukan membuat mereka kurang terurus, walaupun sang ibu sebenarnya sangat menyayangi mereka. Sehari-hari, Jason yang merupakan sang kakak selalu membantu Marcus sang adik yang lebih pendiam darinya. Hingga suatu hari akbiat kecelakaan, Jason meninggal dunia. Tentunya hal ini membuat Marcus sangat shock. Dan sejak itu hidupnya menjadi muram dan dia mencari segala cara untuk bisa bertemu dan berkomunikasi lagi dengan kakaknya.

Yang ketiga atau cerita terakhir mengenai George Lonegan (Matt Damon) seorang pria yang tinggal di San Francisco, dimana dia memiliki sebuah kemampuan untuk membaca dan berkomunikasi dengan arwah orang yang sudah meninggal. Dimata orang lain itu merupakan sebuah anugerah, tapi baginya itu adalah kutukan yang ingin dia hindari. Tapi semakin ia coba menghindar, justru makin banyak saja orang yang memintanya untuk berkomunikasi dengan arwah orang terdekat mereka.

Film ini punya potensi menjadi kisah yang amat menarik. Premise yang ada sudah sangat menjanjikan, ditambah dengan adanya nama Clint Eastwood di posisi sutradara. Tapi sayang sekali film ini berjalan dengan sangat tidak maksimal. Untuk film yang temanya menyinggung soal kematian dan hal berbau spiritual, "Hereafter" gagal untuk bisa membawa penontonnya menuju kedalaman cerita dan menggugah sisi emosional mereka. Film ini berjalan dengan (sangat) datar. Beberapa momen yang harusnya mampu memmbuat penonton terbawa gagal dimaksimalkan.Kisah pertama tentang Marie Lelay harusnya mampu membawa penonton memahami apa arti kesempatan hidup yang kedua sekaligus membuat mereka berpikir tentang kemungkinan adanya kehidupan atau dunia setelah kematian. Tapi yang ada justru sebuah drama yang menitikberatkan tentang seorang wanita yang mencoba membangun karirnya yang sempat hancur.
Kisah kedua tentang dua anak kembar Jason dan Marcus seharusnya adalah bagian tearjerker film ini. Momen dimana Jason meninggal tidak membuat saya sampai menangis atau bersedih tapi hanya bersimpati dengan kondisi Marcus. Sosok Marcus yang mulai kehilangan tujuan hidup semenjak meninggalnya sang kakak kembar juga tidak terasa depresif.ataupun membangun emosi penonton. Hanya berkesan datar saja. Kisah ketiga atau kisahnya Matt Damon boleh dibilang punya daya tarik tersendiri. Tiap kali George membaca dan berkomunikasi dengan arwah sesorang saya bisa dibuat penasaran akan apa yang dia lihat dan dengar. Tapi sekali lagi itu masih belum terasa maksimal. Untungnya karakter itu dimainkan Matt Damon yang sekali lagi berakting bagus walaupun bukan yang terbaik dari yang dia punya. Justru saya merasa sangat simpatik dan kasihan dengan George yang akibat kemampuannya itu dia ditinggalkan oleh Melanie (Bryce Dallahs Howard) Padahal sepertinya diawal pertemuan takdir seolah membawa mereka bertemu untuk disatukan.

Film ini juga mendapat nominasi Oscar untuk "Best Visual Effect" yang akhirnya dimenangkan oleh "Inception". Saya akui visual efek film ini  cukup bagus dan menarik, khususnya dibagian pembuka dimana adegan tsunami ditampilkan cukup realistis untuk ukuran film yang aslinya bukan mencurahkan bujetnya untuk dikhususkan membuat adegan bencana layaknya disaster movies. Tapi secara keseluruhan sebenarnya tidaklah terlalu spesial dari efek yang ditampilkan disini. Harus diakui "Hereafter" adalah karya dari Clint Eastwood yang mengecewakan bagi saya. Untuk pertama kalinya kakek jenius ini membuat film yang saya lihat kurang padahal punya potensi luar biasa.

Tidak ada komentar :

Comment Page:

THE SHAWSHANK REDEMPTION (1994)

5 komentar

Sebuah film yang berdasarkan situs IMDb berada di peringkat pertama dari "IMDb top 250" alias dinobatkan sebagai film terbaik sepanjang masa. Mengalahkan banyak film klasik macam "The Godfather", "Citizen Kane", "Cassablanca", hingga "Pulp Fiction" yang sama-sama rilis tahun 1994. Film ini diangkat dari novel Stephen King yang berjudul "Rita Hayworth and Shwshank Redemption". Film ini juga mendapat 7 nominasi Oscar (termasuk Best Picture dan Best Actor untuk Morgan Freeman) walaupun gagal menang. Dan memang adalah hal yang pantas film ini mendapat gelar sebagai salah satu yang terbaik karena setelah film berakhir saya tidak hanya mendapat hiburan dan suguhan film berkualitas tapi juga pelajaran hidup yang cukup mengena.

Andy Dufresne (Tim Robbins) dijatuhi hukuman penajara atas tuduhan membunuh istri dan selingkuhannya. Walaupun menyangkal tidak melakukan pembunuhan, tapi banyak bukti yang mengarah kepadanya. Andy lalu menjalani hukumannya di penjara bernama Shawshank. Disana dia berteman dengan salah satu narapidana senior yang sudah mendekam selama lebih dari 20 tahun bernama Red (Morgan Freeman). Red juga adalah orang yang mampu memberikan segala kebutuhan napi lain dari luar seperti rokok dll. Walaupun masih merasa dia tidak bersalah dan tidak seharusnya dipenjara, Andy tidak jatuh dalam keputus asaan. Dia malah berusaha membangun kehidupan di penjara tersebut.

5 komentar :

Comment Page:

MY MOST AWAITED MOVIES IN 2011

Tidak ada komentar

Okay, tahun 2011 sudah lewat 2 bulan dan saya baru nge-post perihal ini. Cukup telat emang tapi gak masalah juga, toh film-film yang saya paling tunggu ini semuanya belum dirilis sampai pertengahan Maret. Dibawah ini saya membuat list 15 film yang paling saya tunggu kehadirannya di tahun 2011. Ada beberapa yang masuk list karena memang film itu gaungnya sudah cukup keras, tapi ada juga yang masuk karena diisi oleh aktor dan aktris favorit saya. Dan saya yakin dari 15 film ini pasti ada (walaupun hanya 1) yang nantinya akan menghiasi daftar 10 film terbaik 2011 versi saya tahun depan. Nggak pakai lama ini dia 15 film paling saya tunggu di 2011 yang saya tuliskan secara urut abjad:

Tidak ada komentar :

Comment Page:

JACKASS 3D (2010)

Tidak ada komentar

Film ini menyisakan kekecewaan besar bagi saya. Bukan, bukan karena film ini buruk. Tapi saya kecewa karena tidak berkesempatan menyaksikan film ini dalam format 3D. Sudah dipastikan memang film macam ini tidak akan pernah masuk ke Indonesia karena kandungan kekerasan, vulgar dan banyak hal menjijikkan didalamnya. Dan hal itu yang membuat saya hanya bisa menonton aksi gila Johnny Knoxville dkk melalui layar laptop. Memperingati 10 tahun franchise Jackass yang mulai disiarkan di MTV tahun 2000 lalu, dibuatlah sekuel dari "Jackass: Number Two" yang rilis tahun 2006 lalu. Dan mengikuti tren, film ketiga dari Jackass ini juga dirilis dalam format 3D. Tapi bukan hasil konversi melainkan murni menggunakan kamera 3D.

Film dibuka dengan kemunculan Beavis dan Butt-Head yang memperkenalkan format 3D yang dipakai film ini. Opening itu saja sudah memberikan kelucuan bagi saya. Bahkan saya merasa secara tidak langsung opening tersebut menyindir film-film 3D hasil konversi yang memberikan efek 3D palsu yang tidak terlihat. Setelah itu film dibuka dengan opening yang menampilkan para "orang gila" yang bermain di film "gila" ini. Mereka tidak lain adalah  Johnny Knoxville, Bam Margera, Steve-O. Ryan Dunn, Chris Pontius, Preston Lacy, Danger Ehren, Dave England dan Wee Man. Di opening mereka menampilkan "aksi pembuka" yang di-shoot dengan kamera phantom yang mampu menangkap 1000 frame/detik. Dan scene itu ditampilkan dengan slow motion. Nah, dari adegan pembuka ini saja saya sudah menyesal tidak menonton lewat format 3D, karena pasti akan keren banget hasilnya jika ditonton dengan efek 3D.

Tidak ada komentar :

Comment Page:

BEST MOVIES OF 2014

Tidak ada komentar

Tidak ada komentar :

Comment Page:

BEST MOVIES OF 2013

Tidak ada komentar

Tidak ada komentar :

Comment Page: