10 WORST MOVIES OF 2011

8 komentar
Sebenarnya saya berniat meniadakan daftar film terburuk untuk tahun ini. Tapi demi menambah jumlah posting dan untuk menyambut tahun baru sekaligus untuk menunggu daftar film terbaik 2011 yang sepertinya akan sedikit terlambat (paling cepat tengah Januari) maka tidak ada salahnya saya memposting daftar film terburuk tahun ini. Yang harus digaris bawahi adalah ini bukan film terburuk secara keseluruhan, tapi ini hanyalah film yang saya anggap palign buruk diantara semua film yang saya tonton selama setahun ini. Sebelumnya saya pernah membuat daftar film yang paling saya tunggu di tahun 2011 yang pada akhirnya malah menyisakan berbagai kekecewaan karena beberapa film yang masuk daftar itu malah mengecewakan seperti Cars 2 yang untuk pertama kalinya jadi film Pixar yang tidak membekas bagi saya. Pirates of the Caribbean: On Stranger Tides memang tidak buruk tapi tetap saya tidak sebaik yang saya harapkan. Hal yang sama juga terjadi pada sekuel Sherlock Holmes dan The Hangover yang kualitasnya dibawah film pertamanya. Cukup sudah cuap-cuapnya, ini dia 10 film terburuk 2011 versi Movfreak yang sebenarnya saya susun dengan agak kurang bersemangat ini.

8 komentar :

Comment Page:

MARTHA MARCY MAY MARLENE (2011)

1 komentar
Judul filmnya unik, terasa seperti gabungan nama perempuan. Dalam film ini sendiri nyaris tidak ada nama besar kecuali aktor John Hawkes (Winter's Bone) dan juga ada nama Elizabeth Olsen yang merupakan adik dari Mary-Kate dan Ashley Olsen dimana Elizabeth baru menajalani debutnya bermain film disini. Kisah dalam film ini adalah mengenai Martha (Elizabeth Olsen) yang baru saja kabur dari sebuah perkumpulan cult setelah selama 2 tahun ini tinggal disana. Selama 2 tahun ini juga sang kakak, Lucy (Sarah Paulson) selalu gagal menemukan keberadaan sang adik tersebut. Maka hal pertama yang dilakukan oleh Martha adalah menelepon sang kakak yang kemudian langsung membawa Martha untuk tinggal sementara waktu bersama dia dan suaminya, Ted (Hugh Dancy).

Kemudian kita akan diajak mengikuti plot yang maju mundur secara bergantian. Selain mengikuti keadaan dan kehidupan Marcy selama bersama Lucy dan Ted, kita juga akan diajak melihat bagaimana kehidupan Martha selama tinggal bersama kelompok cult yang dipimpin oleh Patrick (John Hawkes) tersebut. Perkumpulan tersebut memang awalnya terlihat menyenangkan dan ramah, tapi lama kelamaan banyak hal-hal yang tidak mengenakkan disana seperti pemerkosaan secara halus dan berbagai tindakan yang membuat Martha tertekan. Selama tinggal disana Martha dipanggil dengan nama Marcy May yang diberikan oleh Patrick. Berbagai perlakuan tersebut yang membuat Martha mengalami paranoia dan mungkin juga delusi walaupun sudah keluar dari tempat tersebut.

1 komentar :

Comment Page:

FRIGHT NIGHT (2011)

Tidak ada komentar
Pembuatan sebuah remake khususnya untuk film-film klasik memang masih jadi sebuah kontroversi karena seringkali hasil akhirnya justru merusak kualitas film originalnya. Tapi tidak bisa dipungkiri hal tersebut cukup bisa mengahsilkan banyak uang. Dalam film horror juga hal tersebut tidak berbeda dimana film-film klasik macam A Nightmare on Elm Street dan Friday the 13th sudah mendapatkan remake yang sangat disayangkan kualitasnya sangat sampah. Film garapan Craig Gillespie ini sendiri adalah remake dari film berjudul sama yang dirilis tahun 1985. Pentingkah membuat kembali film yang telah mendapat status cult-classic tersebut? Bisa ya bisa tidak. Dikatakan penting karena film ini berpotensi mengembalikan kengerian vampir menjadi makhluk penghisap darah yang mengerikan. Saya sendiri bukannya anti dengan modifikasi vampir di Twilight Saga, tapi jujur saya tetap merindukan kemunculan vampir sebagai penghisap darah yang ganas.

Charley Brewster (Anton Yelchin) yang dulunya termasuk golongan remaja cupu kini telah mulai berubah menjadi lebih gaul. Dia punya banyak teman dan yang paling penting dia bisa berkencan dengan Amy (Imogen Poots) yang cantik dan seksi. Tapi status barunya itu membuatnya meninggalkan teman lamanya termasuk Ed Lee (Christopher Mintz-Plasse) yang nerd. Ed berusaha memperingatkan Charley bahwa tetangga barunya, Jerry (Colin Farrell) adalah seorang vampir dan telah membunuh salah seorang teman mereka. Tentu saja Charley tidak percaya dan menganggap Ed konyol. Tapi lama kelamaan Charley mulai menyadari adanya keanehan dalam diri Jerry dan kini dirinyalah yang berada dalam posisi tidak dipercaya walaupun telah memperingatkan orang-orang termasuk Amy dan ibunya sendiri (Toni Collette).

Tidak ada komentar :

Comment Page:

THE IDES OF MARCH (2011)

2 komentar
Istilah "Ides of March" sendiri berasal dari sebutan untuk tanggal 15 Maret dalam penanggalan Romawi. Tapi istilah itu juga dikenal untuk menyebut hari dimana Julius Caesar tewas dibunuh dalam sebuah konspirasi besar. Menilik dari judulnya itu garis besar kisah dalam film yang disutradarai oleh George Clooney ini juga ada hubungannya dengan kejadian tersebut setidaknya dalam garis besar temanya yakni konspirasi yang terjadi dalam politik dan perebutan kekuasaan, hanya saja dalam film ini bukan kekaisaran Romawi yang diangkat tapi pemilu Presiden Amerika Serikat. Saya sendiri sangat tertarik akan film ini. Poster yang keren, dibintangi oleh dua aktor favorit saya yaitu Ryan Gosling dan George Clooney dimana Clooney juga menjadi sutradara dan membantu menulis naskah, lalu beberapa pemain pendukung yang tidak kalah besar namanya seperti Philip Seymour Hoffman, Paul Giamatti, Marisa Tomei hingga Evan Rachel Wood. 

Daya tarik film ini makin berlanjut setelah mendapat tanggapan positif termasuk mendapat 4 nominasi di Golden Globe (Best Picture-Drama, Best Actor for Ryan Gosling, Best Director dan Best Screenplay). Berkisah mengenai Stephen Meyers (Ryan Gosling) yang merupakan manajer dalam kampanye untuk capres dari partai demokrat sekaligus sedang menjabat sebagai Gubernur Pensylvania Mike Morris (George Clooney). Meyers sendiri dianggap punya bakat dan masa depan yang cerah dalam bidang politik meskipun sangat terlihat dia adalah orang yang naif dan masih hijau dalam kerasnya politik. Dalam prosesnya, Morris sementara masih unggul tipis dari pesaingnya Pullman (Michael Mantell). Namun hasil di Ohio akan sangat menentukan hasil akhir dimana pihak yang menang disana berarti akan memenangkan pemilihan tersebut.

2 komentar :

Comment Page:

MISSION: IMPOSSIBLE - GHOST PROTOCOL (2011)

1 komentar
Melanjutkan tren 3 film sebelumnya, film keempat Mission: Impossible ini juga kembali berganti sutradara. Setelah secara berurutan ditangani oleh Brian de Palma, John Woo dan terakhir J.J. Abrams, kali ini sutradara yang biasanya menangani film animasi, Brad Bird (The Incredibles, Ratatouille) menjadi nahkoda film ini. J.J. Abrams sendiri kali ini bertindak sebagai produser bersama dengan sang bintang Tom Cruise. Bisa dibilang film ini juga jadi usaha seorang Tom Cruise mengembalikan kebintangannya setelah beberapa film terakhirnya termasuk Knight and Day tidak terlalu sukses di pasaran. Selain Cruise beberapa bintang lain juga turut meramaikan film ini seperti Simon Pegg, Jeremy Renner dan Michael Nyqvist. 

Ethan Hunt (Tom Cruise) yang baru "bebas" dari penjara harus menjalani misi untuk mengambil dokumen rahasia di Kremlin, Moscow. Dalam misinya kali ini Hunt dibantu oleh Jane Carter (Paula Patton) dan Benji (Simon Pegg) yang kini telah menjadi agen lapangan. Tapi ditengah misi tiba-tiba terjadi ledakan disana dan Hunt menjadi tertuduh dalam peledakan tersebut. Tapi sebenarnya peledakan itu didalangi oleh Kurt Hendricks (Michael Nyqvist) yang berencana mewujudkan perang nuklir antara Amerika dan Russia. Dalam kondisi itu Presiden Amerika memberlakukan "Ghost Protocol" yang membuat IMF keberadaannya tidak diakui meskipun harus menjalankan misi. Kini Hunt dan tim yang dia kumpulkan termasuk William Brandt (Jeremy Renner) yang sebelumnya adalah seorang konsultan IMF harus berkeliling dunia untuk menghentikan usaha Hendricks sebelum perang nuklir pecah.

1 komentar :

Comment Page:

MEEK'S CUTOFF (2011)

Tidak ada komentar
Saya yakin tidak banyak orang yang menonton atau bahkan mendengar judul film ini. Padahal ada nama Michelle Williams dan Paul Dano disini. Tapi memang film arahan sutradara Kelly Reichardt ini kurang mendapat buzz sehingga kurang terdengar khususnya bagi kalangan penonton film mainstream. Meek's Cutoff juga tidak terlalu digubris dalam award season kali ini. Jikapun ada itu dikarenakan Michelle Williams yang mendapat nominasi untuk Best Actress dan itupun lebih condong kearah performanya di My Week with Marylin sebagai Marylin Monroe. Hal tersebut menyebabkan film ini jadi terasa sangat underrated padahal dari segi kualitas boleh diaktakan film ini patut jadi salah satu yang terbaik tahun ini meskipun akan sulit diikuti oleh banyak orang karena temponya yang lambat dan minim dialog.

Kisah dalam film ini diangkat dari sebuah kejadian nyata mengenai perjalanan sekelompok orang melintasi Oregon Trail yang terjadi pada 1845. Kelompok itu terdiri dari 3 pasang suami istri termasuk Solomon Tetherow (Will Patton) sang pimpinan dan istrinya Emily Tetherow (Michelle Williams). Dalam perjalanan tersebut mereka menyewa jasa Stephen Meek (Bruce Greenwood) sebagai penunjuk jalan. Tapi perjalanan itu mulai makin berat setelah memasuki minggu kelima dimana persediaan air mulai menipis. Padahal Meek berjanji akan bisa membawa mereka ke tempat tujuan dalam 2 minggu. Hal itu membuat mereka menjadi kurang percaya pada Meek bahkan sempat muncul rencana untuk membunuhnya meski akhirnya urung dilakukan.

Tidak ada komentar :

Comment Page:

SHERLOCK HOLMES: A GAME OF SHADOWS (2011)

Tidak ada komentar
Guy Ritchie merangkum kisah seorang Sherlock Holmes dengan gaya yang berbeda 2 tahun lalu. Menambahkan nuansa action dan karakterisasi yang cukup berbeda pula dari tokoh-tokohnya. Dengan menjadikan Robert Downey Jr. sebagai Sherlock Holmes jelas karakter seorang Holmes lebih kearah komedik dan jauh lebih eksentrik dibandingkan karakterisasi Holmes sebelumnya yang sebenarnya sudah agak eksentrik dibanding detektif lainnya. Tapi meskipun banyak terjadi perombakan dan bukan tidak mungkin arwah Conan Doyle berusaha bangkit dari kuburnya jika melihat film tersebut, saya menyukai film tersebut. Misteri yang disuguhkan dengan apik dan menarik untuk diikuti, balutan action yang porsinya pas, serta performa dari Downey Jr. dan Jude Law yang memberikan efek chemistry unik antara Holmes-Watson menjadikan film tersebut sangat menarik.

Hal itulah yang menyebabkan sekuelnya yang bertajuk A Game of Shadows ini jadi salah satu film paling dinanti tahun ini. Apalagi dalam sekuelnya ini karakter Professor James Moriarty yang merupakan musuh bebuyutan Sherlock muncul sebagai villain utama setelah sebelumnya hanya muncul sekilas tanpa terlihat mukanya. Ceritanya berpusat pada terjadinya berbagai kasus peledakan bom yang terjadi di berbagai tempat dan diduga didalangi oleh kelompok ekstrim anarkis. Tapi Sherlock Holmes (Robert Downey Jr.) punya hipotesis lain yang mana menurutnya dalang dibalik semua itu adalah Professor James Moriarty (Jared Harris). Sementara itu Holmes juga masih terlibat sebuah romansa pelik dengan Irene Adler (Rachel McAdams) yang dilain pihak bekerja untuk Moriarty. 

Tidak ada komentar :

Comment Page:

TABLOID (2011)

Tidak ada komentar
Tahun 1977 muncul kasus yang cukup menggemparkan di Inggris yaitu sebuah kasus penculikan terhadap seorang penganut mormon yang mana kasus tersebut dikenal dengan sebutan "Mormon sex in chains case". Kasus itu sendiri sempat menjadi perbincangan terjadi persaingan antara beberapa tabloid khususnya "Dayly Mirror" dan "Daily Express". Jujur saya sendiri belum pernah mendengar kasus tersebut sebelum menonton film garapan Errol Morris ini. Singkat kasusnya kurang lebih adalah diawali pertemuan antara Joyce McKinney yang merupakan mantan Miss Wyoming dengan seorang pria bernama Kirk Anderson yang merupakan seorang penganut ajaran mormon. Keduanya lalu saling jatuh cinta dan sudah merencanakan pernikahan. Tapi tiba-tiba Kirk menghilang entah kemana. Merasa sangat kehilangan sang pujaan hati, Joyce memutuskan melakukan berbagai tindakan yang boleh dibilang cukup ekstrim.

Joyce awalnya menyewa jasa beberapa orang yang bisa disebut sebagai agen rahasia untuk melacak keberadaan Kirk. Lalu diketahui dia sekarang berada di Inggris dan tinggal sebagai salah seorang mormon missionairy. Joyce kemudian melakukan tindakan yang lebih ekstrim lagi dimana dia memutuskan untuk terbang ke Inggris bersama temannya bernama Keith dan seorang pilot sewaan dan juga seorang bodyguard. Mereka lalu memulai pencarian terhadap Kirk yang nantinya akan berujung pada sebuah kasus kontroversial dimana Kirk dinyatakan menghilang dan diculik oleh Joyce lalu kemudian diikat ke tempat tidur dan diperkosa oleh Joyce. Tapi menurut Joyce pemerkosaan sama sekali tidak terjadai karena menurutnya mereka berdua justru menjalani malam yang indah dan penuh akan cinta. Film ini mencoba menelusuri berbagai sumber termasuk Joyce dan beberapa media massa dan orang-orang yang terlibat dalam kasus itu untuk menarik fakta yang ada ke permukaan.

Tidak ada komentar :

Comment Page:

SPY KIDS: ALL THE TIME IN THE WORLD (2011)

2 komentar
Robert Rodriguez itu bagaikan sutradara yang punya dua sisi kepribadian. Satu sisinya adalah sisi gelap yang sering menghasilkan film-film gila yang cenderung mengarah ke eksploitasi seperti Machete, Sin City atau Planet Terror dan saya menyukai sisi tersebut. Sedangkan sisi yang satu adalah seorang sutradara yang gemar menghasilkan film-film anak yang terkadang terasa konyol. Memang ada film pertama Spy Kids yang terasa fresh dan menghibur, tapi film kedua dan ketiganya makin membosankan. Bahkan ada juga Shorts yang kurang menghibur sampai debut Taylor Lautner lewat The Advnetures of Sharkboy and Lavagirl. Sisi kedua ini kurang saya suka. Setelah tahun lalu menggebrak kembali lewat Machete, tahun ini Rodriguez memilih kembali ke sisi terangnya dengan melanjutkan franchise Spy Kids yang seharusnya sudah game over di seri ketiga.

Kini kisahnya beralih ke Marissa (Jessica Alba) yang merupakan agen rahasia terbaik yang sekarang dimiliki OSS. Tapi sayangnya dia memilih pensiun setelah melahirkan bayi. Marissa ingin meluangkan waktunya untuk sang bayi dan suaminya, Wilbur (Joe McHale) dan kedua anak tirinya Rebecca (Rowan Blanchard) dan Cecil (Mason Cook). Tapi usahanya tersebut lebih susah daripada menjadi seorang agen rahasia. Rebecca sangat membencinya dan tidak bisa menerima keberadaan sang ibu tiri. Sedangkan suaminya sibuk dengan pekerjaannya dalam reality show yang ironisnya merupakan acara untuk memburu mata-mata berjudul "Spy Hunter". Tapi selang setahun penjahat yang dulu dia ringkus, Tick-Tock (Jeremy Piven) berhasil kabur dan kini dia bersama seorang penjahat misterius bernama Timekeeper berusaha untuk mencuri waktu yang ada dan membuat dunia kiamat. Hal itu membuat Marissa dipanggil kembali dan kali ini kedua anak tirinya secara tidak sengaja ikut terseret dalam kasus tersebut.

2 komentar :

Comment Page:

A SEPARATION (2011)

5 komentar
Film tentang perpisahan tidaklah harus menjadi mellow dan banjir air mata. Film Iran garapn sutradara Asghar Farhadi ini adalah buktinya. Nader and Simin, A Separation atau yang sering disingkat menjadi A Separation ini juga berhasil memenangkan penghargaan tertinggi Golden Bear (Film Terbaik) di ajang Berlin Film Festival sekaligus Best Actor dan juga Best Actress pada ajang tersebut. Film ini berkisah mengenai sepasang suami istri, Nader (Peyman Moaadi) dan Simin (Leila Hatami) yang tengah menjalani proses perceraian padahal keduanya telah menikah selama 14 tahun dan termasuk keluarga yang ekonominya masuk golongan menengah keatas. Simin adalah pihak yang menggugat cerai. Alasannya adalah karena sang suami tidak mau pindah ke luar negeri, padahal menurut Simin rencana tersebut sudah mereka berdua rancang sejak lama dan perjuangan untuk mendapatkan surat-surat yang dibutuhkan juga tidaklah mudah tapi tiba-tiba Nader tidak bersedia untuk ikut. Nader beralasan bahwa dia harus menjaga ayahnya yang menderita alzheimer.

Tapi masalah tidak sampai disitu saja karena meskipun sudah bersedia diceraikan oleh Simin, Nader tidak bersedia jika puteri mereka,Termeh (Sarina Farhadi) ikut ibunya keluar negeri. Padahal menurut Simin alasannya ngotot pindah keluar negeri adalah supaya puterinya tersebut bisa mendapat masa depan yang lebih baik. Tapi karena hukum di Iran yang boleh dibilang masih menempatkan pria sebagai pihak yang lebih otoriter,maka Simin tetap tidak bisa dengan mudah mendapatkan perceraian yang dia inginkan dan membawa Termeh ikut bersamanya. Pada akhirnya hakin menolak gugatan yang diajukan Simin. Tapi itu bukan berarti masalah selesai karena setelah itu Simin memilih berpisah dengan suaminya dan tinggal dirumah sang ibu.

5 komentar :

Comment Page:

HORRIBLE BOSSES (2011)

Tidak ada komentar
Setiap bawahan dalam perusahaan atau apapun konteksnya pasti pernah merasakan rasa kesal yang sampai dalam taraf kebencian luar biasa kepada bos atau atasannya entah itu karena bos mereka galak, tidak adil dan berbagai macam alasan lainnya yang menjadikan sang bos seolah monster mengerikan sekaligus menyebalkan. Tidak jarang pula para bawahan tersebut berimajinasi andaikan bos mereka hilang, mati atau bahkan sampai pada imajinasi paling liar dimana mereka membayangkan bahwa mereka bisa melampiaskan rasa kesal mereka dengan membunuh si bos dengan tangan mereka sendiri. Hal itulah yang kurang lebih mendasari premis film yang disutradarai oleh Seth Gordon ini. Gordon yang sebelumnya menyutradarai Four Christmases yang tidak terlalu bagus itu mencoba melampiaskan emosi dan kemarahan para karyawan tertindas lewat film yang memiliki ensemble cast ini.

Nick (Jason Bateman), Dale (Charlie Day) dan Kurt (Jason Sudeikis) adalah 3 orang sahabat yang punya masalah yang kurang lebih sama di tempat mereka bekerja, yaitu mereka sama-sama membenci bos masing-masing. Nick yang sudah bertahun-tahun bekerja keras tiap hari sampai melewatkan momen terakhir sebelum neneknya meninggal justru tidak mendapat kenaikan pangkat. Bahkan bosnya, Dave (Kevin Spacey) bukannya menaikkan pangkatnya atau setidaknya menghargai usahanya justru terus memperlakukannya dengan kejam. Lalu ada Dale yang bekerja sebagai asisten dokter gigi di tempat praktek milik Dr.Julia (Jennifer Aniston). Yang membuat Dave terganggu adalah perilaku Julia yang merupakan maniak tentang hal-hal berbau seksual dan selalu menggodanya dengan berbagai olok-olok yang menyerempet kearah seksual sehingga Dave merasa telah menerima pelecehan seksual dari bosnya. Apalagi dia juga merasa tidak enak dengan tunangannya. 

Tidak ada komentar :

Comment Page:

THE RAID (2012)

Tidak ada komentar
The Raid sudah sejak lama memancing antusiasme tidak hanya saya tapi pastinya semua penikmat film ataupun orang awam di negeri ini. Bagaimana tidak, lihat saja prestasinya di luar negeri yang mampu memenangkan "People's Choice Award" di "Midnight Madness" yang diadakan saat Toronto International Film Festival lalu. Kemudian lihat trailer-nya yang begitu keren dan dibalut scoring dari seorang Mike Shinoda. Kemudian film ini sudah resmi akan dibuat remake-nya oleh Hollywood. Karena itu saat film ini diputar perdana di Indonesia saat INAFF lalu penonton langsung membludak dimana sayangnya saya tidak bisa menonton saat itu karena faktor lokasi dan kesibukan.

Sampai akhirnya Jogja Asian Film Festival (JAFF) membawa film ini kemarin dan tentunya saya tidak melewatkan kesempatan itu dimana lagi-lagi film ini sukses membuat penonton membanjiri antrian dan tiket yang berjumlah hampir 400 itu ludes tidak sampai 20 menit. Tapi apakah hasilnya memang memuaskan? Untuk ceritanya saya rasa semua orang sudah tahu dan saya tidak perlu menyinggungnya panjang lebar lagi. Intinya adalah sebuah tim khusus yang dipimpin Jaka (Joe Taslim) mendapat tugas untuk menyerbu sebuah gedung yang menjadi sarang para penjahat kelas kakap di Jakarta. Gedung itu dipimpin oleh Tama (Ray Sahetapy) yang dikenal sebagai raja dunia hitam. Dalam misi itu ikut juga seorang rookie bernama Rama (Iko Uwais) yang juga mempunyai tujuan lain dalam penyerbuan itu. Awalnya penyerbuan berjalan lancar sampai kemudian kedatangan mereka diketahui dan akhirnya malah tim itu yang jadi sasaran pembantaian oleh para penjahat yang tinggal disana. Misi penyerbuan itu berubah jadi misi untuk kabur dan keluar dari gedung itu hidup-hidup.

Tidak ada komentar :

Comment Page:

THE GUARD (2011)

Tidak ada komentar
Brendan Gleeson mungkin paling dikenal dalam perannya sebagai Mad-Eye di franchise Harry Potter, tapi saya paling menyukai penampilannya dalam sebuah film komedi hitam berjudul In Bruges. Selain filmnya yang memang sangat lucu, penampilan Gleeson disitu sangat menarik perhatian. Kali ini dia kembali bermain dalam black comedy lainnya tapi bukan Belgia setting-nya, tapi berpindah ke Irlandia. Selain Gleeson, ada juga nama Don Cheadle dan Mark Strong yang bermain disini. Sutradaranya sendiri adalah John McDonagh yang merupakan adik dari Martin McDonagh yang merupakan sutradara dari In Bruges. Apakah dengan faktor tersebut dan membawa juga Brendan Gleeson film ini akan sama lucunya?

Sersan Gerry Boyle (Gleeson) yang merupakan polisi Irlandia yang unik dan terkadang rasis menghadapi sebuah kasus pembunuhan yang tidak biasa dan diduga dilakukan oleh pembunuh berantai. Disamping itu juga dia harus memburu buronan internasional yang akan menyelundupkan narkoba. Dalam kasus itu dia dibantu oleh seorang agen FBI bernama Wendell (Don Cheadle). Kedua orang ini awalnya tidak bisa saling bekerja sama dimana Wendell tidak menyukai Boyle yang memang seringkali mengeluarkan kata-kata yang tidak pantas menurut Wendell. Tapi ternyata Boyle yang selalu diremehkan dan dianggap bodoh justru menjadi salah satu ancaman bagi para buronan tersebut.

Tidak ada komentar :

Comment Page:

69th GOLDEN GLOBE AWARDS NOMINATIONS LIST

Tidak ada komentar
Musim awards untuk film-film tahun 2011 sudah dimulai. Seperti biasa sebelum Oscaryang jadi puncaknya tahun depan, Golden Globe akan jadi sorotan terlebih dahulu. Golden Globe akan diumumkan pemenangnya pada 15 Januari 2012. Tapi sebelum itu ini lebih baik kita simak dahuludaftar nominasinya. Film Prancis The Artist yang cukup fenomenal karena penggunaan medium hitam putih dan tanpa suara alias film bisu memimpin daftar perolehan dengan meraih 6 nominasi disusul oleh The Help dengan 5 nominasi. George Clooney cukup berjaya karena 2 filmnya meraih cukup banyak nominasi dimana The Descendants meraih 5 nominasi dan The Ides of March dimana dia menajdi sutradara meraih 4 nominasi. Sedangkan pemenang palm emas di Cannes lalu, The Tree of Life justru sama sekali tidak tersentuh nominasi. Tidak terlalu mengejutkan karena film seperti itu memang sepertinya tidak terlalu sesuai dengan selera juri-juri. Berikut ini daftar lengkapnya:

Tidak ada komentar :

Comment Page:

THE DEBT (2011)

Tidak ada komentar
Sekali lagi remake oleh Hollywood kali ini dari film Israel rilisan tahun 2007 yang berjudul sama. Tapi remake yang satu ini cukup potensial karena disutradarai oleh John Madden (Shakespeare in Love) dan naskahnya ditulis oleh Matthew Vaughn (Kick-Ass, X-men: First Class). Selain itu didalamnya juga ada nama seorang Helen Mirren dan Tom Wilkinson sehingga film ini punya potensi untuk menjadi sebuah thriller yang menarik karena pada dasarnya film aslinya juga adalah film yang mendapat kritikan positif dan mendapat beberapa nominasi penghargaan. Jadi apakah pada akhirnya The Debt akan jadi sebuah remake yang berhasil atau justru jatuh seperti banyak remake lainnya?

Sarah (Romi Aboulafia) baru saja merilis buku terbarunya yang mengisahkan tentang cerita heroik mengenai ibunya, Rachel (Helen Mirren) yang 31 tahun lalu bersama mantan suaminya, Stefan (Tom Wilkinson) dan rekannya David (Ciaran Hinds) pernah menyelesaikan sebuah misi untuk menangkap seorang penjahat perang bernama Dieter Vogel (Jesper Christensen) yang pernah melakukan berbagai tindakan sadis terhadap kaum Yahudi pada Perang Dunia II. Tapi sebenarnya dibalik keberhasilan itu ada sebuah kebohongan yang telah tersimpan selama 31 tahun dalam misi tersebut dan kebohongan itu perlahan mulai terkuak.

Tidak ada komentar :

Comment Page:

LIFE IN A DAY (2011)

Tidak ada komentar
Sebuah film dokumenter yang aslinya terdiri dari 4.500 jam footage yang dikirim oleh 80.000 orang dari 192 negara lewat YouTube. Semua video tersebut terdiri dari kegiatan yang dilakukan oleh para pengirim video tersebut pada tanggal 24 Juli 2010. Dalam film yang diproduseri oleh Ridley Scott ini kita akan bisa melihat segala kegiatan yang dilakukan oleh para pengirim video tersebut selama sehari pada tanggal tersebut mulai dari kegiatan biasa seperti bangun tidur, bekerja, berinteraksi dengan orang-orang lain dan sebagainya. Sebuah ide yang saya ingat pernah diungkapkan oleh tokoh yang dimainkan Ethan Hawke di film "Before Sunrise". Tapi bukankah kegiatan sehari-hari manusia akan membosankan untuk ditonton jika dibandingkan dengan keseharian hewan-hewan? Tapi ternyata tidak.

Berkat arahan dari sutradara Kevin Macdonald dan editing yang dilakukan dengan begitu rapi dan jeli oleh Joe Walker, kegiatan keseharian yang tampil dalam film ini jadi begitu menarik bahkan menyentuh. Ada pernyataan dan rasa cinta, ada juga rasa takut, rindu, sedih dan hal-hal lain yang dari kita sendiri sebagai penonton pasti sudah pernah mengalaminya tiap hari. Yang membuat dokumenter ini begitu dekat dengan penonton adalah karena semua emosi dan perasaan yang ada muncul karena berbagai kejadian yang sudah biasa terjadi dalam keseharian manusia. Rasa cinta yang muncul disaat berinteraksi dengan orang-orang terdekat, rasa sedih karena tidak bisa bertemu dengan mereka yang berharga dan lain-lain.

Tidak ada komentar :

Comment Page:

PUSS IN BOOTS (2011)

Tidak ada komentar
Pihak Dreamworks jelas masih belum mau berpisah sepenuhnya dengan franchise Shrek. Namun mereka juga sadar bahwa meneruskan petualangan si Ogre hijau pasti akan cukup beresiko mengingat film keempatnya meski sukses secara finansial tapi dari segi kualitas adalah yang terburuk. Maka dibuatlah spin-off untuk karakter Puss in Boots yang merupakan karakter favorit dalam franchise tersebut disamping Shrek sendiri. Karakter si kucing yang memakai sepatu boot ini mulai menarik perhatian sejak kemunculannya di film kedua Shrek dengan tatapan matanya yang menggemaskan dan kemampuannya memainkan pedang. Cerita dalam film ini mengambil kisah sebelum kemunculannya di "Shrek 2", apalagi kalau bukan sejarah awal sang Puss.

Puss in Boots adalah seekor kucing yang jadi buronan oleh banyak pihak. Suatu hari Puss mendapat kabar bahwa duo penjahat yang ditakuti, Jack & Jilll baru saja mendapatkan kacang ajaib yang selama ini telah lama dia cari dan selalu gagal dia temukan. Dalam pencariannya, Puss bertemu dengan seekor kucing pencuri betina bernama Kitty Softpaws yang juga berniat mencuri kacang tersebut. Yang membuat Puss terkejut adalah kenyataan bahwa Kitty bekerja sama dengan Humpty Dumpty yang dulu sempat menjadi sahabat baiknya tapi kemudian persahabatan itu pecah saat Humpty mengkhianati Puss. Tapi demi mencapai mimpi mereka semasa kecil yaitu mendapatkan kacang ajaib tersebut, maka pada akhirnya Puss bersedia bekerja sama dengan Humpty dan Kitty.

Tidak ada komentar :

Comment Page:

SLEEPING BEAUTY (2011)

10 komentar
Membaca judulnya saya sempat mengira film debut dari Julia Leigh ini adalah adaptasi atau lebih tepatnya modernisasi terhadap dongeng Putri Tidur sama seperti yang dilakukan "Red Riding Hood" ataupun "Beastly" yang tidak hanya memodernisasikan dongeng tapi juga merusak dongeng tersebut karena kualitas filmnya hancur. Tapi ternyata film yang diputar perdana di Cannes Film Festival ini sama sekali tidak ada sangkut pautnya dengan dongeng tersebut. Cerita dalam film ini adalah murni ditulis oleh Julia Leigh. Disini memang ada wanita cantik yang tertidur tapi bukan seorang puteri melainkan seorang wanita cantik yang bekerja didunia prostitusi. Jangan harap juga ada pangeran tampan yang akan mencium sang puteri tidur, karena pria yang menciumi sang wanita cantik adalah para pria tua yang bahkan kemaluannya sudah tidak bisa ereksi dan berukuran amat kecil. Jadi bagaimanakah sebenarnya detail cerita dari film ini?
Lucy (Emily Browning) adalah seorang mahasiswi yang mempunyai banyak pekerjaan part time mulai dari sebagai relawan dalam sebuah penelitian yang dilakukan seorang dokter muda, dia juga menjadi seorang waitress dan bekerja juga di sebuah perusahaan. Tapi Lucy tetap mengalami masalah keuangan karena ibunya yang mabuk-mabukan selalu meminta uang padanya. Dia juga bermasalah dengan pemilik rumah yang kamarnya dia sewa. Hal itulah yang membuatnya tertarik saat dia membaca sebuah lowongan yang tercetak disebuah surat kabar. Lalu Lucy bertemu dengan Clara (Rachel Blake) yang menjadi pimpinan dalam pekerjaan tersebut. Pekerjaan itu mengharuskan Lucy untuk tidur dibawah pengaruh obat. Kemudian saat dia tidur para pria yang menjadi klien boleh melakukan apapun pada tubuhnya asalh tidak melakukan "penetrasi" dan tidak boleh meninggalkan bekas pada tubuh Lucy. Diluar pekerjaannya itu Lucy juga menjalin sebuah hubungan pertemanan yang unik dan aneh dengan seorang pria bernama Birdmann (Ewen Leslie).
Apakah sebenarnya yang diceritakan oleh "Sleeping Beauty"? Apakah mengenai gambaran wanita yang menjadi pihak yang lemah dalam hubungan seks dengan para pria? Atau mengenai hubungan tua dan muda? Apapun itu seharusnya film ini bisa tampil lebih menarik lagi jika ingin menampilkan pesan yang ada dengan tidak gamblang dan penuh metafor seperti ini. Pengemasan yang kurang menarik, perasaan sepi yang tidak menenangkan tapi cenderung membosankan membuat saya merasa malas dulu untuk mengungkap apa yang ingin disampaikan oleh Julia. Coba bandingkan dengan "Tree of Life" yang meskipun terasa nyeni dan lebih abstrak tapi penyampaiannya yang menarik dari segala aspek membuat saya betah mengungkap segala simbol dalam film tersebut. Sedangkan dalam "Sleeping Beauty" nuansa sepi yang ada justru memberikan kebosanan dan seringkali terjadi juga pengulangan momen atau adegan yang membuat saya nyaris mengikuti Lucy untuk tertidur.

Ketidakjelasan juga terjadi dalam hubungan antar karakternya khususnya pada hubungan Lucy dan Birdmann. Ending film ini juga mendapat sorotan dan perdebatan banyak pihak. Saya sendiri kurang bisa menangkap maksud ending film ini karena selain memang membingungkan saya sudah merasa malas sendiri untuk mencoba memecahakan maksudnya setelah pertengahan film yang membosankan. Tapi meskipun terasa banyak kekurangan, harus diakui ide cerita yang dibawa oleh Julia dalam film ini terasa segar dan orisinil. Fakta bahwa film ini adalah film tentang seks tapi tidak menampilkan satupun adegan seks juga unik. Hanya saja usaha dan eksperimen yang dialakukan dalam mengemas film inilah yang kurang berhasil dan mengurangi nilai positif yang telah dipunyai oleh premisnya. 

Akting seorang Emily Browning juga patut diacungi jempol. Tipikal Lucy memang terasa memiliki persamaan dengan karakter Babydoll yang dia mainkan di "Sucker Punch", tapi perasaan hampa dan sepi yang terpancar di wajahnya juga totalitasnya untuk berani tampil tanpa busana di banyak adegan dan digerayangi tubuhnya oleh banyak pria membuat aktingnya disini pantas mendapat apresiasi lebih. Secara keseluruhan "Sleeping Beauty" adalah sebuah eksperimen yang kurang berhasil dari Julia Leigh. Bagus di ide dasar tapi lemah pada eksekusinya.

10 komentar :

Comment Page: