THE 2ND INDONESIAN MOVIE BLOGGERS CHOICE AWARDS WINNERS LIST - FILM ASING

1 komentar
IMBlog Choice Awards yang kedua telah memunculkan hasilnya pada 25 Februari 2012 lalu untuk kategori "Jawara" dan "Tersohor" untuk bagian film asing. The Tree of Life yang mendapat nominasi terbanyak (13 nominasi) pada akhirnya berhasil meraih kemenangan terbanyak pula dengan memenangkan enam kategori termasuk "Film Jawara". Sedangkan di kategori "Tersohor" yang terdiri dari 90 suara para voters umum,  film arahan Terrence Malick tersebut juga berhasil menjadi pemenang terbanyak dengan memenangkan empat kategori. Walaupun begitu, untuk kategori "Film Tersohor", The Tree of Life masih harus mengakui keunggulan Black Swan. Berikut ini daftar lengkap pemenangnya:

1 komentar :

Comment Page:

THE HUMAN CENTIPEDE 2 - FULL SEQUENCE (2011)

2 komentar
Saya belum menonton prekuel film ini yang katanya mengecewakan dan kurang disturbing. Saya sendiri sebenarnya tidak ada niat untuk menonton film keduanya ini tapi karena secara kebetulan saya mendapatkan filmnya jadi tidak ada salahnya saya mencicipi tontonan "sakit" dari Tom Six ini. Nampaknya Tom Six memang benar-benar terobsesi dengan film-film torture porn dan body horror. Jika di film pertamanya dia menjadikan tiga orang "saja" sebagai korbannya, disini tidak tanggung-tanggung ada 12 orang yang akan dijadikan bahan eksperimen sebagai manusia kelabang. Tom Six juga menjanjikan bahwa film keduanya ini akan membuat film pertamanya seperti kartun anak-anak, yang dengan kata lain Full Sequence ini akan menampilkan adegan-adegan yang gila, sadis dan penuh darah.

Jika dilihat sekilas, Martin Lomax adalah seorang pria yang akan selalu dipandang sebelah mata oleh orang lain. Lomax adalah pria berumur 40 tahun yang berbadan tambun dan pendek. Dia juga adalah penderita asma. Selain itu Lomax juga punya masa lalu yang kelam dimana sang ayah sering memperlakukannya secara tidak senonoh dimana perbuatan itu membuat ayahnya dipenjara dan meninggalkan Lomax tinggal bersama sang ibu yang amat membenci anaknya. Tapi siapa sangka dibalik penampilannya yang dipandang sebelah mata itu, Martin menyimpan sebuah obsesi yang mengerikan. Martin adalah seorang fans berat film The Human Centipede: First Sequence dan hal itu membuat Martin berambisi menciptakan manusia lipan versinya sendiri yang tidak tanggung-tanggung terdiri dari 12 orang! Pada akhirnya banyak orang-orang "sial" yang bertemu dengan Martin dan berakhir sebagai tawanan untuk eksperimen gila yang akan dia lakukan tanpa sedikitpun pengetahuan medis dan hanya berbekal DVD Human Centipede yang selalu ia tonton dari laptopnya.

2 komentar :

Comment Page:

A DANGEROUS METHOD (2011)

7 komentar
Carl Jung dan Sigmund Freud termasuk dua sosok paling berpengaruh dalam dunia Psikologi. Jung dikenal dengan teori "Psikologi Analitikal" atau disebut juga "Jungian Psychology" sedangkan Freud dikenal lewat teori "Psikoanalisis" yang juga punya banyak pengikut yang disebut "Freudian". Keduanya juga dikenal punya hubungan yang cukup unik. Awalnya mereka bisa dibilang sebagai guru-murid dimana Jung menganggap Freud adalah panutannya dan sebaliknya Freud merasa bahwa Jung adalah orang yang tepat untuk meneruskan teorinya. Tapi lama kelamaan mulai terjadi perbedaan pendapat dan teori antara keduanya yang pada akhirnya membuat hubungan mereka pecah dan membagi pengikut masing-masing menjadi dua kubu yang bisa dibilang cukup berseberangan. Sebagai mahasiswa psikologi saya jelas menunggu film ini, apalagi didalamnya ada nama-nama yang menjamin kualitas seperti Michael Fassbender, Viggo Mortensen, Keira Knightley, Vincent Cassel sampai sutradara David Cronenberg.

Cerita dibuka saat Jung (Michael Fassbender) kedatangan seorang pasien wanita bernama Sabrina Spielrein (Keira Knightley). Dalam usahanya menyembuhkan Sabrina, Jung akhirnya mencoba sebuah metode yang berbasis pada teori psikoanalisis milik Freud (Viggo Mortensen) yang sudah lama ia ingin coba atas dasar kekagumannya pada Freud. Sabrina sendiri adalah seorang wanita yang sebenarnya ingin menjadi seorang dokter dan psikiatris hanya saja akibat gangguan mental yang dialaminya akibat sebuah trauma masa lalu, impiannya itu menjadi terhalang. Selama menangani Sabrina, akhirnya Jung berkesempatan untuk pertama kalinya bertemu dengan Freud dimana pertemuan yang diisi berbagai obrolan dan diskusi itu berlangsung selama 13 jam! Setelah pertemuan itu hubungan keduanya makin intens dan Freud mulai yakin bahwa Jung adalah orang yang tepat untuk menjadi penerusnya. Tapi disisi lain Jung mulai menyadari keburukan dalam dirinya saat ia mulai melanggar sebuah kode etik dalam hubungan dengan pasien disaat dia mulai menjalin hubungan lebih dengan Sabrina.
Apa yang coba ditampilkan Cronenberg lewat film ini? Jika dilihat dari judul, pada awalnya saya berasumsi bahwa yang akan ditekankan adalah pada metode yang dipakai Jung untuk menyembuhkan Sabrina. Jangan berharap sebuah metode berbahaya dengan gambaran seperti metode yang dipakai untuk menangani pasien sakit jiwa seperti di film-film thriller, karena metode yang dimaksud adalah "talking cure" atau metode dimana Jung melakukan terapi dengan cara mengajak Sabrina berbicara dan berusaha me-recall pengalaman masa lalunya yang berpotensi menyebabkan trauma atau berdampak pada kondisi mentalnya saat ini. Tapi permasalahannya adalah penggunaan terapi itu ternyata bukan fokus utama film ini dimana hanya ditampilkan tidak terlalu banyak. Apalagi tidak ada penjelasan pasti bagi penonton awam atau yang malas mencari tahu mengenai Jung, Freud dan teori-teori mereka tentang apa metode itu dan mengapa disebut "metode yang berbahaya".
Kalau begitu apakah film ini berpusat pada hubungan antara Jung dan Freud? Memang Viggo Mortensen dan Michael Fassbender terlihat sangat baik jika dipadukan dalam satu scene, tapi andaikan Jung dan Freud tidak diperankan oleh aktor yang tepat, mungkin saja hubungan keduanya akan kurang greget mengingat konfliknya terasa dibangun terlalu cepat. Pertemuan 13 jam itu kurang mengesankan walaupun diisi obrolan-obrolan menarik tentang berbagai teori-teori psikologis dan diskusi keduanya, tetapi saya rasa pertemuan pertama kedua tokoh besar seperti mereka haruslah disajikan dengan epic. Begitu pula saat keduanya mulai terpecah saya rasa pembangunan konfliknya agak terburu-buru. Bagaimana Cronenberg beralih dari satu momen ke momen yang lain juga terasa terlalu terburu-buru dan terasa kurang rapi. Sebenarnya untuk apa terburu-buru? Toh ini film biopic yang wajar jika berdurasi diatas dua jam. Itu akan lebih baik daripada berakhir tidak sampai 90 menit tapi terasa terburu-buru dan kurang maksimal seperti film ini.

Film ini justru malah memberikan fokus lebih pada hubungan antara Jung dan Sabrina yang kelamaan mulai mencintai satu sama lain walaupun saat itu Jung telah menikah dan mempunyai dua orang anak. Dilema yang dialami Jung dalam percintaan ini lebih dominan daripada konflik antara dirinya dengan Freud ataupun metode psikoanalisis yang dia pakai. Apalagi untuk bagian ini ada tokoh Otto Gross yang mempengaruhi Jung untuk mengikuti kata hatinya terhadap Sabrina, maka makin terasalah kalau bagian ini yang punya porsi paling besar. Tidak salah sebenarnya, hanya saja saya lebih berharap A Dangerous Method berfokus pada pengembangan metode milik Jung yang pada awalnya berbasis dari psikoanalisis Freud. Akting para pemainnya juga memuaskan termasuk Vincent Cassel walaupun hanya muncul sebentar. Keira Kngihtley agak terasa over memang, tapi tidaklah buruk juga. A Dangerous Method tidaklah buruk tapi juga tidak terlalu mengesankan. Sisi negatifnya adalah film ini kurang fokus pada psikologinya, tapi setidaknya lewat film ini saya bisa jadi lebih mengenal sosok Carl Jung dan Sigmund Freud dengan berbagai sisi lain kehidupan mereka dan tidak hanya lewat cerita-cerita singkat di buku kuliah belaka. Tapi bagi anda yang ingin menemukan lebih banyak detil teori-teori psikologi mungkin akan kecewa dengan film ini.


7 komentar :

Comment Page:

GHOST RIDER: SPIRIT OF VENGEANCE (2012)

6 komentar
Saya belum dan tidak akan menonton film pertama Ghost Rider. Saya juga melewatkan tiga film terakhir yang dirilis Nicolas Cage. Toh pada akhirnya saya menonton Spirit of Vengeance ini karena membutuhkan sebuah hiburan berupa film brainless yang gila dan disutradarai oleh duo Mark Neveldine dan Brian Taylor yang menyuguhkan film gila berjudul Crank. Ceritanya juga ditulis oleh David S. Goyer yang menulis cerita The Dark Knight.  Melihat trailer-nya saya juga cukup optimis film ini akan menghibur dan condong kearah film bodoh nan nyeleneh dalam artian yang positif. Mungkin juga film ini akan menjadi kebangkitan karir Nicolas Cage yang akhir-akhir ini filmnya selalu jeblok dari segi kualitas dan pendapatan. Lagi pula sepanjang 2012 yang telah berjalan dua bulan ini secara mengejutkan belum ada film baru yang mengecewakan saya. 

Johnny Blaze (Nicolas Cage) kini mengasingkan diri di sebuah tempat terpencil di Eropa Timur guna menjaga agar setan yang bersemayam dalam dirinya tidak lagi keluar. Tapi persembunyiannya terusik saat seorang biksu bernama Moreau (Idris Elba) yang meminta bantuan dari Johnny untuk menyelamatkan seorang bocah bernama Danny (Fergus Riordan) yang tengah berada dalam kejaran Roarke (Ciarán Hinds). Roarke sendiri adalah setan yang dulu membuat Johnny harus menerima kutukan menjadi The Rider. Awalnya Johnny menolak permintaan Moreau, tapi begitu Moreau menjanjikan sesuatu apabila Johnny berhasil akhirnya Johnny menerima tawaran tersebut dan kembali melepaskan sosok Ghost Rider untuk menggila lagi. Tawaran apa yang diajukan Moreau? Kenapa Danny begitu diinginkan oleh Roarke?

6 komentar :

Comment Page:

HAYWIRE (2012)

Tidak ada komentar
Steven Soderbergh memang sepertinya sedang senang "tampil beda" dalam membuat film. Jika Contagion yang rilis tahun lalu mengahdirkan teror yang cukup unik lewat sebuah wabah penyakit yang dalam penjabarannya lebih menonjolkan hal-hal yang mungkin akan dihindari sutradara lain yang membuat film setipe seperti misalnya penjabaran detail tentang penyakit tersebut dan berbagai hal cerdas lainnya, maka lewat Haywire ini Soderbergh menghadirkan sebuah film aksi yang sedikit berbeda. Dari jajaran pemainnya seperti biasa Soderbergh menghadirkan ensemble cast seperti Ewan McGregor, Michael Fassbender, Michael Douglas, Channing Tatum, Antonio Banderas sampail Bill Paxton. Sedangkan untuk sosok jagoan utamanya ada Gina Carano. Gina bukanlah seperti Angelina Jolie atau Milla Jovovich yang seorang aktris laga. Gina adalah seorang petarung sungguhan. Ya, Gina Carano adalah seorang juara "Mixed Martial Arts".

Cerita dibuka dengan pertemuan antara Mallory (Gina Carano) dengan Aaron (Channing Tatum) di sebuah cafe yang berakhir dengan perkelahian keduanya yang tentunya dimenangkan Mallory. Mallory lalu kabur bersama seorang pemuda yang kebetulan berada disana. Dalam perjalanannya dengan pemuda tersebut terungkaplah bahwa Mallory adalah mantan agen rahasia yang sering disewa pemerintah. Tapi dalam sebuah misi dia difitnah dan kini harus lari dari kejaran polisi. Bahkan organisasi tempat dia bekerja yang dipimpin oleh Kenneth (Ewan McGregor) yang juga adalah mantan kekasihnya tidak luput mengejar Mallory.

Tidak ada komentar :

Comment Page:

ALBERT NOBBS (2011)

Tidak ada komentar
Seorang aktris memainkan peran pria atau wanita yang menyamar sebagai seorang pria dalam sebuah film bukanlah hal yang baru meski bukan juga hal yang sering dijumpai, apalagi jika peran tersebut adalah peran serius dan bukan peran komedi seperti yang dilakukan oleh Adam Sandler ataupun sosok wanita yang menyamar jadi pria dalam film silat Mandarin yang cukup dengan menambahkan kumis saja pada muka si aktris. Yang akan saya bicarakan adalah peran serius dengan kapasitas akting yang bagus seperti Felicity Huffman yang menjadi transgender di Transamerica atau Hillary Swank dalam Boys Don't Cry. Dalam Albert Nobbs yang merupakan adaptasi dari cerita pendek karangan George Moore ini ada dua aktris yang memerankan sosok seorang wanita yang hidup sebagai pria, yaitu Glenn Close dan Janet McTeer. Keduanya juga mendapat nominasi Oscar, yaitu Best Actress untuk Close dan Best Supporting Actress untuk McTeer.

Albert Nobbs (Glenn Close) adalah wanita yang sudah menghabiskan 30 tahun hidupnya sebagai seorang pria. Sekarang ia bekerja sebagai seorang pelayan di sebuah hotel. Nobbs bekerja mengumpulkan uang sedikit demi sedikit untuk mewujudkan impiannya membuka sebuah toko tembakau. Tentu saja keseharian Nobbs tidaklah mudah karena harus hidup dengan sangat hati-hati supaya identitasnya tidak ketahuan. Kehati-hatian itu juga membuatnya menjadi penyendiri dan hidupnya terasa sangat sepi. Sampai dia bertemu dengan Hubert Page (Janet McTeer) seorang tukang cat yang sedang diminta mengecat sebuah ruangan di hotel tersebut. Hubert yang secara tidak sengaja mengetahui identitas Nobbs ternyata juga adalah seorang perempuan yang hidup sebagai laki-laki. Tapi berbeda dengannya, Hubert bisa bersosialisasi dengan mudah bahkan mempunyai seorang istri dan hidup bahagia. Melihat hal itulah Albert Nobbs mulai berpikir untuk merubah hidupnya.

Tidak ada komentar :

Comment Page:

PINTU TERLARANG (2009)

1 komentar
Setelah menonton Kala saya jadi tertarik menonton ulang karya Joko Anwar yang satu ini. Rilis di tahun 2009 saat banyak film Indonesia yang mendapat reaksi positif dari pihak mancanegara sebut saja Rumah Dara dan Merantau. Pintu Terlarang yang diadaptasi secara lepas dari novel berjudul sama karangan Sekar Ayu Asmara berhasil memenangkan "Best Film" dalam Puchon International Fantastic Film Festival 2009. Fachri Albar kembali menjadi pemeran utama dalam film ini. Setelah dalam Kala menjadi "Sang Penidur", kali ini dia berperan sebagai seorang pematung sukses bernama Gambir. Gambir bisa dibilang adalah salah satu pria paling beruntung. Bagaimana tidak, dia hampir mempunyai segalanya. Kesuksesan karir yang tentunya dibarengi dengan limpahan materi, istri yang cantik dan cerdas dan sahabat-sahabat yang selalu mendukungnya. 

Tapi ternyata apa yang dirasakan oleh Gambir tidaklah sebahagia yang terlihat di permukaan. Hubungannya dengan Talyda (Marsha Timothy) tidak seharmonis yang dilihat banyak orang. Sebelum menikah ternyata Talyda pernah mengandung anak dari Gambir yang kemudian sepakat mereka gugurkan. Semenjak itulah Gambir atas permintaan Talyda terus membuat patung wanita hamil yang akhirnya membawa kesuksesan padanya. Selain itu Talyda juga seperti menyimpan sebuah rahasia saat dia melarang suaminya itu membuka sebuah pintu berwarna merah yang selama ini keberadaannya tersembunyi didalam rumah mereka. Misteri yang dihadapi oleh Gambir makin bertambah saat dia merasa ada seorang anak kecil yang dia yakini coba meminta tolong pada Gambir untuk diselamatkan.

1 komentar :

Comment Page:

THE EVIL DEAD TRILOGY

7 komentar
Trilogi Evil Dead garapan Sam Raimi tentunya sudah tidak asing lagi bagi para pecinta film. Bahkan bagi para penyuka horror, franchise ini sangat diagung-agungkan sebagai sebuah maha karya. Film pertama Evil Dead sendiri adalah debut penyutradaraan Sam Raimi dimana saat itu dia hanya bermodalkan bujet super minim yaitu hanya sekitar $350,000 saja atau 1/10 dari bujet film "Di Bawah Lindungan Ka'bah" hehehe. Tapi dengan keterbatasan bujet yang tentunya mempengaruhi efek-efek dan berbagai macam hal teknis lainnya, Raimi tetap bisa membuat sebuah tontonan horror yang bagus dan kini sudah mendapat status cult. Selain itu trilogi ini juga membuat nama Bruc Campbell meroket sebagai salah satu ikon hero dalam film horror lewat perannya sebagai Ash Williams. Saya sendiri sebelum ini baru menonton Evil Dead II dan akhirnya berniat untuk menonton keseluruhan trilogi ini secara berurutan.

7 komentar :

Comment Page:

UNDERWORLD: AWAKENING (2012)

3 komentar
Sebenarnya kualitas Rise of the Lycans tidak buruk-buruk amat. Pendapatannya juga termasuk memuaskan meskipun yang terendah dibanding dua film sebelumnya, tapi film ketiga tersebut juga tidak jauh-jauh amat keuntungannya jika dibandingkan film pertamanya. Tapi tetap saja aneh rasanya melihat Underworld tanpa seorang Selene. Mungkin sama saja dengan melihat Resident Evil tanpa Alice atau Mission: Impossible  tanpa Ethan Hunt dimana franchise masih bisa berjalan dengan hasil yang tidak beda jauh tapi tetap saja ada yang terasa kurang. Karena itulah di film keempatnya ini Kate Beckinsale kembali setelah enam tahun absen sebagai Selene dan memakai kostum yang dia sebut sebagai "kondom hitam raksasa". Selain kembalinya Kate, embel-embel 3 Dimensi juga jadi andalan film yang bujetnya dua kali lipat film ketiganya ini. 

Enam bulan setelah peristiwa di Evolution, umat manusia mulai mengetahui keberadaan vampire dan lycans yang kemudian mereka anggap sebagai ancaman berbahaya. Maka dilakukan sebuah operasi pembersihan guna memberantas kedua ras tersebut. Selene dan Michael juga ikut terjebak dalam operasi tersebut. Dalam sebuah baku tembak keduanya terpisah. Selene tertangkap sedangkan Michael tidak diketahui keberadaannya. Selene kemudian berhasil lolos atas bantuan seseorang yang disebut sebagai "subject 2". Ternyata waktu sudah berlalu selama 12 tahun. Kini dunia sudah berubah dimana kubu vampire hanya tinggal tersisa 5% sedangkan Lycans diyakini sudah punah. Selene yang berusaha mencari tahu keberadaan Michael justru menemukan seorang gadis kecil bernama Eve (India Eisley) yang juga dikenal sebagai "subject 2". Yang lebih mengejutkan, Eve ternyata adalah seorang Hybrid dan merupakan puteri dari Selene dan Michael. Permasalahannya sekarang adalah ternyata kubu Lycans masih tersisa dan memburu para Vampire yang tersisa.

3 komentar :

Comment Page:

CHRONICLE (2012)

3 komentar
Awalnya saya mengira Chronicle ini akan menjadi sebuah film yang mengisahkan mengenai sekumpulan anak muda dengan kemampuan super yang kemudian berusaha menggunakan kemampuan mereka untuk menyelamatkan dunia atau bertarung dengan para penjahat super. Mungkin bayangan awal saya adalah film ini akan seperti Pusher atau Jumper yang dipadukan dengan unsur found footage yang sekarang sudah lagi bukan hal yang spesial. Tapi found footage itu seperti yang kita tahu biasanya dijumpai di film horror, sedangkan film aksi superhero seperti ini saya rasa masih belum ada. Dan ternyata cerita yang ada dalam film ini tidak sedangkal yang saya perkirakan. Bahkan naskah yang ditulis oleh Max Landis harus diakui adalah sebuah naskah yang cukup bagus, dan cara sutradara Josh Trank mengarahkan film ini membuat Chronicle jadi sebuah film yang spesial di awal tahun.

Film ini dibuka dengan penceritaan yang sudah biasa dalam film remaja, yaitu mengenai seorang remaja introvert dan sering menjadi korban bully di sekolahnya yang bernama Andrew (Dane DeHaan). Andrew tidak hanya bermasalah di sekolah tapi juga dirumah dimana saat itu ibunya tengah sakit parah dan ayahnya yang pemabuk terus memarahinya bahkan sesekali memukulnya. Andrew kemudian mulai tertarik untuk merekam kesehariannya menggunakan sebuah kamera yang tentu saja membuatnya makin mendapat cap "orang aneh" dari orang lain. Andrew sendiri hanya mempunyai seorang teman yaitu Matt (Alex Russell) yang juga merupakan sepupunya. Suatu malam saat Andrew sedang berada di pesta bersama Matt, datang Steve (Michael B. Jordan) yang merupakan siswa populer sekaligus calon class president yang mengajak Andrew untuk merekam sebuah hal misterius dengan kameranya. 

3 komentar :

Comment Page:

ED WOOD (1994)

5 komentar
Film biopic tentunya dibuat untuk memberikan penghormatan kepada tokoh yang kisah hidupnya diangkat dalam film tersebut. Membuat tokoh tersebut lebih dikenal akan kelebihan dan kehebatan mereka adalah tujuannya entah pada akhirnya berhasil atau tidak. Lawrence of Arabia memperlihatkan kepahlawanan seorang T.E. Lawrence. Sedangkan film Chaplin yang memberikan Robert Downey Jr. nominasi Oscar untuk "Best Actor" jelas mengangkat kreatifitas dan kejeniusan seorang Charlie Chaplin. Tapi bagaimana jika sebuah biopic dibuat bagi seseorang yang dijuluki sebagai "the worst director of all time"? Begitulah yang dilakukan oleh Tim Burton saat membuat sebuah film biopic tentang Edward D. Wood, Jr. atau yang lebih dikenal sebagai Ed Wood dalam kolaborasi keduanya dengan Johnny Depp ini. Ed Wood memang fenomenal, dimana banyak pihak mengatakan karyanya sangat buruk, tapi pihak lain ada yang menyukainya keburukan karya itu dan malah menjadi cult. Salah satu karyanya yang paling terkenal dan sering disebut sebagai film terburuk adalah Plan 9 From Outer Space.

Film ini tidak akan membawa kita terlalu jauh kedalam latar belakang seorang Ed Wood (Johnny Depp). Kita akan langsung dibawa pada masa dimana Ed Wood telah berusia 30 tahun dan drama teater yang dia sutradarai baru saja mendapatkan review yang amat buruk. Meski begitu, Ed Wood tetap yakin akan kemampuan yang dia miliki. Ed Wood sendiri mempunyai kebiasaan aneh, yaitu gemar memakai pakaian wanita yang menurutnya membuat dirinya merasa nyaman. Untuk memenuhi hasratnya tersebut, dia sering mengambil pakaian miliki kekasihnya, Dolores Fuller (Sarah Jessica Parker). Ed Wood sendiri mulai berteman secara tidak sengaja dengan Bela Lugosi (Martin Landau) yang terkenal sebagai pemeran Dracula tapi kini sudah sangat tua, lemah dan telah kehilangan nama besarnya. Kemudian Ed Wood akhirnya mendapat kesempatan pertamanya untuk membuat film. Karya pertamanya adalah Glen or Glenda yang memiliki kisah hampir sama seperti hidupnya, yaitu tentang cross-dressing. Film itu juga dibintangi oleh dirinya sendiri, Dolores dan Bela Lugosi.

5 komentar :

Comment Page:

CONTRABAND (2012)

Tidak ada komentar
Bulan Januari memang seringkali jadi ajang kemunculan film-film bertema action-thriller yang punya cerita sederhana dan lebih mengutamakan adegan-adegan aksi seru yang diharapkan bisa menghibur penontonnya tapi tanpa balutan CGI megah layaknya film-film musim panas. Tahun lalu kita disuguhi remake dari The Mechanic yang dibintangi Jason Statham dan Ben Foster. Tahun ini, giliran Mark Wahlberg yang ditemani oleh Ben Foster dalam sebuah remake dari film Islandia berjudul Reykjavík-Rotterdam. Dari judulnya saja (Contraband) kita akan segera tahu bahwa film yang disutradarai oleh Baltasar Kormakur yang di film aslinya menjadi aktor utama ini akan bercerita mengenai penyelundupan. Mark Wahlberg yang tahun lalu absen bermain film setelah di 2010 sukses lewat The Fighter akan berperan sebagai Chris Farraday yang merupakan mantan penyelundup handal, dijuluki Houdini dalam dunia penyelundupan karena kehebatannya dalam "menghilangkan" barang selundupan.

Tapi sekarang Chris telah pensiun dari pekerjaannya tersebut setelah menikah dengan Kate (Kate Beckinsale) dan memiliki dua putera. Chris sekarang bekerja sebagai penyedia jasa pemasangan alarm di rumah-rumah. Tapi Chris terpaksa harus kembali menyelundupkan barang saat keponakannya, Andy (Caleb Landry Jones) gagal dalam penyelundupan narkoba dan kini berhutang $700,000 kepada seorang mobster bernama Briggs (Giovanni Ribisi). Bila hutang tersebut tidak dibayar maka Andy akan dibunuh. Mau tidak mau Chris harus kembali menyelundupkan barang menuju Panama dan meninggalkan keluarganya dalam perlindungan sahabat lamanya, Sebastian (Ben Foster). Contraband memang akan terus berfokus dalam usaha Chris melakukan penyelundupan dengan berbagai trik dan cara. Tapi di samping itu akan ada konflik lain yang terjadi khususnya yang menimpa keluarganya.

Tidak ada komentar :

Comment Page:

THE GIRL WITH THE DRAGON TATTOO (2011)

Tidak ada komentar
Perlukah adaptasi versi Hollywood dari trilogi Millenium dibuat setelah adaptasi film Swedia-nya sudah cukup sukses? Yang harus diketahui adalah film garapan David Fincher ini bukanlah remake melainkan versi adaptasi seorang David Fincher langsung dari novelnya. Dengan kata lain Fincher coba membuat film adaptasi yang berbeda dari versi Swedia-nya. Hal ini sebelumnya pernah terjadi saat Matt Reeves membuat Let Me In. Ada dua tantangan terbesar yang harus dihadapi saat membuat film ini. Yang pertama adalah bagaimana agar filmnya tetap bisa menarik ditonton walaupun jarak dengan film Swedia-nya hanya sekitar dua tahun. Saya percaya Fincher pasti selalu membuat film bagus, tapi kali ini kasusnya lain. Bagaimana dia bisa membuat sebuah film misteri yang tetap bisa dinikmati oleh orang yang sudah menonton adaptasi pertamanya seperti saya. Yang kedua tentunya bagaimana Fincher bisa "mengakali" karakter Lisbeth Salander yang sudah sangat lekat dengan seorang Noomi Rapace.

Mikael Blomkvist (Daniel Craig) yang merupakan co-owner dari majalah "Millenium" tengah berada dalam sebuah kasus dimana dia dituduh memfitnah seorang bisnisman bernama Hans-Erik Wennerström. Ditengah kasus tersebut, Blomkvist dimintai bantuan oleh seorang mantan CEO perusahaan "Vanger Indiustries" bernama Henrik Vanger (Christopher Plummer) untuk mengusut kasus hilangnya keponakan Henrik, Harriet yang telah menghilang selama 40 tahun. Henrik sendiri yakin bahwa Harriet telah dibunuh oleh salah seorang anggota keluarganya. Tapi yang aneh selama 40 tahun setiap ulang tahunnya, Henrik selalu menerima sebuah hadiah yang sebelum menghilang selalu dikirimkan oleh Harriet padanya sebagai kado ulang tahun. Henrik sendiri memberikan sebuah tawaran yang tidak mampu ditolak oleh Blomkvist. Tapi Blomkvist tidak sendiri mengusut kasus ini, karena ada seorang hacker wanita yang misterius sekaligus eksentrik bernama Lisbeth Salander (Rooney Mara) yang belakangan juga membantunya.

Tidak ada komentar :

Comment Page:

JOURNEY 2: THE MYSTERIOUS ISLAND (2012)

3 komentar
Pendapatan yang mencapai 4 kali lipat bujet dan tanggapan yang cukup positif dari para kritikus membuat jalan untuk membuat sekuel dari Journey to the Center of the Earth sangat lapang. Tentunya sebagai sebuah film yang mengutamakan hiburan, sekuelnya harus lebih besar lagi. Maka dari itu dengan masih mengusung embel-embel "shoot in 3D" dan penambahan bujet jadi hampir dua kali film pertamanya, sekuel yang bertajuk The Mysterious Island akhirnya dirilis empat tahun setelah film pertamanya. Tidak kembalinya Brendan Fraser dan Anita Briem tidak jadi masalah. Posisi Fraser sebagai sosok pria tangguh digantikan Dwayne Johnson yang tentunya lebih menjual. Sedangkan Vanessa Hudgens menjadi pemanis menggantikan Anita Brien. Michael Caine bahkan juga turut serta dalam sekuel ini. Sedangkan Josh Hutcherson jadi satu-satunya pemain dalam film pertama yang kembali dalam sekuelnya.

Sean (Josh Hutcherson) yang menerima sebuah sinyal radio misterius yang dia yakini berasal dari sang kakek (Michael Caine) yang sudah dua tahun menghilang. Sean yakin sinyal itu dikirim oleh kakeknya dari sebuah pulau yang dikenal sebagai "Mysterous Island", sebuah pulau yang tertulis dalam novel karangan Julies Verne. Jika di film pertama Sean bertualang bersama sang paman, kali ini dia dibantu oleh ayah tirinya, Hank (Dwayne Johnson). Bagi Hank sendiri situasi tersebut bisa dia manfaatkan untuk menjalin hubungan  yang lebih baik dengan sang anak tiri yang selama ini tidak pernah menyukainya. Setelah kode terpecahkan mereka melakukan perjalanan berdua mencari pulau misterius tersebut dengan menaiki helikopter milik Gabato (Luiz Guzman) dan puterinya Kailani (Vanessa Hudgens) yang menjadi guide perjalanan tersebut. Perjalanan mereka berempat menempuh berbagai macam rintangan yang berbahaya sekaligus makhluk-makhluk aneh yang tidak terbayangkan akhirnya dimulai.

3 komentar :

Comment Page:

WAR OF THE ARROWS (2011)

2 komentar
Beberapa tahun lalu perfilman Korea selalu identik dengan film drama penguras air mata. Lalu akhir-akhir ini film-film komedi romantis mulai menjadi tren baru. Sementara itu penikmat horror juga akan senang dengan banyak dirilisnya film-film thriller atau horro yang menampilkan banjir darah dan nuansa sadisme yang cukup tinggi. Tapi film Korea yang menceritakan tentang dramatisasi sejarah atau cerita-cerita kerajaan dan peperangan masih sangat sedikit. Biasanya sineas Hong Kong yang sering melahirkan film-film dalam genre tersebut. Tapi sutradara Kim Han-min ternyata adalah seorang sineas yang berani melawan arus dengan membuat film yang ber-setting pada abad 17 ini dan menceritakan tentang invasi yang dilakukan oleh Manchuria (kalau saya tidak salah adalah sebuah dinasti dari China)

Film dibuka dengan adegan Nam-yi dan Ja-in yang sedang mencoba kabur dari serangan prajurit Manchuria. Ditengah pelarian mereka sempat ditolong oleh sang ayah yang merupakan ahli memanah di desa tersebut. Sang ayah menyuruh mereka kabur ke sebuah desa yang mana ditempat itu pemimpinnya adalah sahabat ayah mereka. Sebelum pergi, Nam-yi dititipi untuk selalu menjaga adik perempuannya dan juga dititipi sebuah busur milik ayahnya. Tragisnya mereka harus melihat sang ayah tewas terpenggal didepan mata mereka meskipun pada akhirnya mereka berdua berhasil lolos. 13 tahun kemduian tepat saat hari pernikahan antara Ja-in dan Seo-gun, desa tersebut juga diinvasi oleh prajurit Manchu. Ja-in dan Seo-gun dibawa pergi tapi dengan rombongan yang berbeda. Nam-yi yang saat terjadi penyerangan tidak berada di desa akhirnya saat sampai disana mendapati semuanya sudah porak poranda dan sang adik sudah tidak ada. Akhirnya Nam-yi nekat berusaha menyelamatkan adiknya walaupun itu artinya dia harus melawan ratusan prajurit Manchu seorang diri dengan bersenjatakan panah dari ayahnya dulu.

2 komentar :

Comment Page: