BEARS (2014)

Tidak ada komentar
Esensi utama dari sebuah dokumenter alam adalah bagaimana film itu mampu menangkap kehidupan di alam liar secara nyata, sehingga keindahan dunia luar yang selama ini sulit dijamah oleh orang-orang mampu terpapar dengan jelas. Bagi saya sebuah dokumenter tentang alam harus mempunyai tingkat realisme yang jauh lebih tinggi dibandingkan dokumenter jenis lainnya. Maksud dari tingkat realisme yang lebih tinggi adalah meminimalisir adegan reka ulang apalagi dramatisasi, berbagai hal yang mungkin bisa meningkatkan tensi tapi jelas melucuti rasa natural dari dokumenter itu sendiri. Tapi nampaknya bagi orang-orang Disneynature pemikiran itu tidak berlaku, dan Bears membuktikan hal tersebut. Film ketujuh dari Disneynature ini akan berkisah tentang perjalanan induk Beruang bernama Sky yang baru saja melahirkan dua anak bernama Scout dan Amber lalu membawa keduanya dalam perjalanan penuh bahaya menuju lepas pantai guna mencari ikan salmon untuk persediaan makanan musim panas, persiapan sebelum kembali hibernasi pada musim dingin. Perjalanan itu membawa mereka bertiga bertemu dengan banyak rintangan, mulai dari salju longsor, seekor serigala buas bernama Tikaani, beruang-beruang lain yang mengincar Scout dan Amber, sampai sulitnya mengikuti ikan-ikan salmon yang terus bermigrasi.

Bears jelas mempunyai keunggulan utama dokumenter alam, yaitu sinematografi indah yang mampu menangkap kehidupan keluarga beruang itu dalam berbagai sudut pandang sampai ke tingkat paling detail sekalipun. Tidak hanya indah, gambar-gambar yang hadir dalam film ini memang sanggup membawa penonton kedalam hidup Sky dan kedua anaknya dengan begitu intim. Kita tidak hanya diajak mengamati dari kejauhan tapi seolah benar-benar turut masuk kedalam dunia mereka. Hal itu menjadi kekuatan utama bagi film ini dalam menyibak kehidupan dan perjalanan para beruang grizzly, khususnya kedua anak yang baru berusia satu tahun, dimana tahun pertama dianggap sebagai tahun yang paling sulit. Tidak banyak bayi beruang yang bisa bertahan hidup dalam tahun pertama, dan film ini berhasil menjelaskan alasan dari kesulitan tersebut. Tapi keunggulan itu jadi terasa percuma gara-gara narasinya. Narasi yang dituturkan oleh aktor John C. Reilly dikemas sedemikian rupa sehingga menjadikan Bears layaknya film live action petualangan keluarga yang dramatis dan lucu khas Disney. Narasi dalam film ini membuatnya kehilangan kejujuran dan membuat saya bertanya masihkah film ini layak disebut dokumenter?
Harus diakui narasinya membuat Bears terasa lebih menarik bagi penonton umum khususnya anak-anak dimana para beruang yang hadir terasa begitu lucu dengan segala tingkah polah mereka, tapi bukankah esensi dokumenter adalah menghadirkan sebuah kejujuran? Seperti apapun pengemasannya bebas, dalam artian menggunakan reka ulang seperti apapun itu sah-sah saja, tapi lain halnya dengan penggunaan dramatisasi. Dramatisasi yang ada melucuti semua kejujuran dan kepolosan alam yang harusnya menjadi tujuan utama dibuatnya film dokumenter alam semacam ini. Beberapa aspek pengetahuan yang hadir pun pada akhirnya jadi terasa ambigu. Saya merasa kebingungan untuk memilah aspek mana yang sebenarnya fakta dan mana yang hanya berupa dramatisasi. Bahkan bagi saya pribadi, narasi yang dilebihkan pada film ini sama sekali tidak membuat filmnya jadi lebih menarik. Drama yang hadir terlalu klise, cheesy, dan pada akhirnya membosankan. Ada beberapa momen yang digunakan untuk sentuhan komedi hingga penyajian ketegangan, tapi semuanya datar.

Dengan sentuhan drama film ini berusaha menjadi sebuah tontonan yang menggugah, tapi sayangya berbagai momen uplifting yang coba dibuat sama sekali gagal menghadirkan perasaan tersebut. Bagi anak-anak Bears mungkin merupakan sebuah sajian tentang alam yang menarik, menghibur dan menghadirkan berbagai pengetahuan mendasar yang berguna. Tapi bagi pencari dokumenter yang lebih berbobot jelas film garapan Disneynature ini mengecewakan. Kekecewaan terbesar saya adalah bagaimana film ini melucuti segala keindahan dunia nyata yang seharusnya menjadi kekuatan terbesar suatu dokumenter. Sayang sekali berbagai footage indah itu berakhir hanya sebagai sebuah tontonan mengecewakan. Ulasan ini jelas tidak sepanjang biasanya, karena bagi saya tidak banyak yang bisa dituturkan tentang Bears, sama seperti filmnya yang tidak bercerita banyak.

Tidak ada komentar :

Comment Page: